Membaca Potensi Likuefaksi di Padang

Jadi ini bukan untuk menakut-nakuti tetapi melakukan antisipasi sehingga masyarakat lebih siap jika ada bencana gempa untuk meminimalkan korban.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2019, 03:00 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2019, 03:00 WIB
Lokasi likuefaksi di Palu, Sulawesi Tengah
Lokasi likuefaksi atau tanah bergerak di Palu, Sulawesi Tengah. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Padang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang mengungkap potensi likuefaksi, terutama di daerah dengan radius 500 meter dari pantai di ibu kota Provinsi Sumatera Barat tersebut.

"Berdasarkan hasil kajian pakar dari Universitas Andalas kawasan di Air Tawar hingga Lubuk Buaya terdapat potensi likuefaksi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang Edi Hasymi di Padang, Minggu (29/9/2019).

Dia mengatakan, terkait dengan potensi itu, penting untuk dilakukan antisipasi, sedangkan berdasarkan kajian kondisinya tidak separah di Palu.

Ia mengemukakan pentingya masyarakat mengantisipasi potensi bencana alam tersebut.

"Jadi ini bukan untuk menakut-nakuti tetapi melakukan antisipasi sehingga masyarakat lebih siap jika ada bencana gempa untuk meminimalkan korban," ujarnya dilansir Antara.

Ia memaparkan daerah di Air Tawar hingga Lubuk Buaya dahulunya rawa, sedangkan sekarang sudah berubah menjadi pemukiman masyarakat.

Sebelumnya, berdasarkan hasil penelitian dari Loka Riset Sumbar Daya dan Kerentanan Pesisir (LRSDKP) Kelautan dan Perikanan, Kota Padang memiliki tiga zona likuefaksi, yang terbagi berdasarkan potensi kerusakannya.

Menurut peneliti dari Loka Riset Sumbar Daya dan Kerentanan Pesisir (LRSDKP) Kelautan dan Perikanan Wisnu Arya Gemilang potensi likuefaksi, terutama di sepanjang pantai di daerah itu.

Ciri Kondisi Tanah Potensi Likuefaksi

Lokasi likuefaksi di Palu, Sulawesi Tengah
Warga memandangi lokasi likuefaksi atau tanah bergerak di Palu, Sulawesi Tengah. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Berdasarkan penelitiannya di sejumlah daerah pantai terungkap, wilayah pesisir Sumatera Barat didominasi pasir lepas dengan kedalaman muka air tanah sangat dangkal dan kepadatan yang lemah.

Bentuk butiran pasir yang seragam hingga beberapa kilometer dari bibir pantai, kata dia, menjadi ciri kondisi tanah yang berpotensi terjadi likuefaksi.

Ia membagi potensi likuefaksi di Padang menjadi sangat tinggi, sedang, dan rendah.

"Untuk sangat tinggi berada di sepanjang pesisir dan semakin ke timur potensinya menjadi kian rendah," ujarnya.

Ia mengutarakan saat gempa 2009 telah terjadi likuefaksi di kawasan Pantai Padang akan tetapi jika di Palu berbentuk aliran, di Padang bersifat ambles.

Ia merekomendasikan kawasan pantai tidak disarankan untuk didirikan bangunan besar.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya