Liputan6.com, Batam - Aksi demonstrasi mahasiswa di gedung DPRD Batam, Senin (30/9/2019) berlangsung dramatis. Pasalnya saat ratusan mahasiswa menggelar salat gaib untuk para korban penembakan aparat, hujan derat turun.
"Tak menyurutkan perjuangan kami walaupun hujan, salat gaib ini sebagai bentuk belasungkawa kami atas 2 rekan kami yang meninggal kena peluru di Kendari," kata Guntur Gumilang, Ketua Kordinator Aksi kepada Liputan6.com.
Guntur mengatakan, mahasiswa Batam turut berbelasungkawa atas gugurnya 2 mahasiswa di Kendari, dan mengutuk tindakan represif aparat keamanan saat menjaga demonstrasi mahasiswa.
Advertisement
Guntur juga meminta pemerintah bertanggung jawab untuk mengusut secara tuntas kasus penembakan tersebut.
Sementara soal Revisi RUU KPK, suara mahasiswa Batam masih sama, yaitu menolak dengan tegas. Selain itu, mahasiswa juga menuntut pencabutan izin korporasi penyebab kebakaran hutan. Â
Sebagai informasi, demonstrasi mahasiswa di Batam hari ini terbagi menjadi dua. Yaitu kelompok yang memilih audiensi dan demonstrasi di luar gedung. Namun mereka yakin misi yang diusung tetap sama.
Kapolresta Barelang AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo mengatakan, demo mahasiswa hari ini berlangsung aman. Tak ada riak yang membuat terjadinya bentrokan. Mahasiswa di tengah hujan deras dan petir justru menggelar salat gaib dengan khidmat.Â
"Ada 325 personel diturunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa ini," kata Prasetyo.
"Kita akan berikan kesempatan sebesar-besarnya bagi mahasiwa untuk malakukan aksi. Asalkan tidak anarkis," katanya menambahkan.Â