Menanti Kesaksian Warga Beberkan Dalang Kebakaran Lahan di Pekanbaru

Lahan yang terbakar di Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, dipasang garis polisi dalam rangka penyelidikan. Sejumlah pihak diperiksa untuk mengetahui apakah kebakaran disengaja atau tidak.

oleh M Syukur diperbarui 09 Okt 2019, 04:00 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2019, 04:00 WIB
Polisi dan BPBD berusaha memadamkan kebakaran lahan yang bisa memicu kabut asap, beberapa waktu lalu.
Polisi dan BPBD berusaha memadamkan kebakaran lahan yang bisa memicu kabut asap, beberapa waktu lalu. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Personel Polsek Payung Sekaki, Pekanbaru, memasang garis polisi di lokasi kebakaran lahan Jalan Pemuda ujung. Petugas masih di lokasi mendinginkan lahan berstruktur gambut itu agar tak merembet ke areal lainnya.

Kapolsek Payung Sekaki Ajun Komisaris Hidayat Perdana mengatakan, sejumlah pihak akan diminta keterangan terkait kebakaran lahan itu. Terutama warga yang menyaksikan kebakaran untuk mengetahui apakah ada unsur kesengajaan.

"Untuk pemilik lahan belum diketahui, tentunya diminta keterangan juga," kata Hidayat, Selasa (8/10/2019).

Hidayat menegaskan, hal yang paling utama dalam mengusut kebakaran lahan adalah saksi mata di lokasi. Warga sekitar dimungkinkan melihat ada orang beraktivitas di lahan sebelum terjadinya kebakaran.

"Tidak harus pemilik yang utama, karena saksi itu adalah yang menyaksikan terjadinya suatu peristiwa. Biasanya, pemilik lahan tidak tahu," sebut Hidayat.

Hidayat menjelaskan, lahan terbakar terdiri dari kebun yang ditanami sawit dan semak belukar berstruktur gambut. Di beberapa titik masih ada bara api dan petugas masih di lokasi menyiramkan air.

Dia menyebut lokasi masih mengepulkan asap meski tidak separah beberapa hari lalu. Selain polisi dan TNI, ada juga personel BPBD Damkar Pekanbaru berjaga di lokasi kebakaran lahan.

"Harus dijaga dan terus didinginkan karena hujan sudah beberapa hari tidak turun, yang diberi garis polisi ada sekitar 5 hektare," kata Hidayat.

Api, kata Hidayat, diduga berasal dari sisa kebakaran lahan beberapa waktu lalu. Bara api masih tertahan di dasar gambut dan mudah terbakar ketika hujan tidak turun lagi.

"Ketika hujan tidak turun, gambut kering lagi. Bara api di dasar gambut dengan mudah memicu kebakaran lahan lagi," sebut Hidayat.

Dia menjelaskan, di Kecamatan Payung Sekaki ada beberapa titik kebakaran lahan, tidak hanya di Jalan Pemuda ujung. Dia harus membagi anggotanya ke berbagai titik agar kebakaran tidak menimbulkan kabut asap lagi.

"Saya juga ke lokasi membantu pemadaman bersama TNI dan BPBD Damkar Pekanbaru," jelas Hidayat.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Asap Karhutla Selimuti Pekanbaru
Sejumlah kendaraan melintas di atas jembatan yang diselimuti kabut asap di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (10/9/2019). Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tersebut menurunkan jarak pandang dan kualitas udara turun ke status tidak sehat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya