Diduga Gara-Gara Puntung Rokok, 8 Hektare Hutan di Sukabumi Terbakar

Api yang membakar hutan tersebut berhasil dipadamkan dalam waktu 12 jam.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Nov 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2019, 10:00 WIB
Ilustrasi kebakaran hutan (AFP Photo)
Ilustrasi kebakaran hutan (AFP Photo)

Liputan6.com, Sukabumi - Kebakaran yang menghanguskan sekitar delapan hektare hutan dan lahan di Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Sabtu, 9 November 2019, diduga akibat puntung rokok yang baranya masih menyala.

"Diduga puntung rokok yang masih menyala tersebut dibuang oleh orang tidak bertanggung jawab dan mengenai semak rumput yang sudah mengering sehingga api dengan cepat membesar dan merambat membakar lahan dan hutan di wilayah Desa Nyalindung itu," kata relawan ProBumi Indonesa Asep Has di Sukabumi, Senin (11/11/2019), dilansir Antara.

Menurutnya, untuk memadamkan api yang membakar hutan dan lahan itu membutuhkan waktu yang cukup lama karena lokasinya cukup luas dan sulit ditembus kendaraan. Untuk memadamkan api ini juga membutuhkan tenaga.

Selain itu, untuk memadamkan api yang terus membesar ini relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi bersama anggota TNI dan Polri serta potensi SAR lainnya harus berjibaku dengan panasnya cuaca ditambah tebalnya asap.

Beberapa titik yang tidak bisa dijangkau dengan selang air mobil pemadam kebakaran dalam proses pemadamannya dengan alat seadanya. Berkat kerja sama semua pihak akhirnya api mampu dipadamkan dengan waktu hampir 12 jam.

"Musim kemarau yang panjang ini mengakibatkan lahan dan hutan yang berada di Kecamatan Nyalindung menjadi kering ditambah angin cukup kencang sehingga, rawan terjadi kebakaran. Maka dari itu, siapapun warga agar tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.

Sementara, Kepala Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan dalam sepekan terakhir ini sudah ada beberapa lahan dan hutan yang mengalami kebakaran, seperti kawasan konservasi Gunung Salak, objek wisata alam Karangpara, hutan di Kecamatan Nyalindung dan beberapa titik lainnya.

Mayoritas kebakaran hutan dan lahan yang terjadi ini di karenakan faktor manusia, salah satunya membuang puntung rokok yang apinya masih menyala ke semak-semak atau rumput kering yang kemudian apinya membesar.

"Kami selalu mengingatkan dan mengimbau kepada siapapun agar tidak membuang puntung rokok sembarangan karena bisa berpotensi terjadinya kebakaran," katanya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya