Liputan6.com, Bandung PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung menambah satu perjalanan kereta api (KA) pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2019/2020. Hal ini untuk mengantisipasi kenaikan volume penumpang diperkirakan sebesar 1 persen menjadi 1,19 juta penumpang.
Baca Juga
Advertisement
Deputy Excecutive Vice President PT KAI Daop 2 Bandung Hendra Wahyono mengatakan, pihaknya akan menjalankan total 91 perjalanan KA yang terdiri dari 90 KA reguler dan satu KA tambahan.
Kereta tambahan tersebut yaitu KA Lodaya relasi Bandung-Solo dengan jadwal keberangkatan pukul 18.45 WIB dari Stasiun Bandung.
"Kenapa hanya satu kereta tambahan? Karena Kereta api yang sebelumnya menjadi kereta api tambahan menjadi reguler. Jadi kita hanya tambahkan Lodaya saja," kata Hendra di Bandung, Senin (25/11/2019).
Di Daop 2, kereta api yang sudah menjadi reguler tersebut seperti KA Pangandaran relasi Gambir-Bandung-Pangandaran dan KA Galunggung rute Kiaracondong-Tasikmalaya.
Hendra menjelaskan, masa angkutan Nataru 2019/2020 ditetapkan selama 18 hari, mulai 19 Desember 2019 hingga 5 Januari 2020. Pihaknya juga memprediksi puncak arus penggunaan kereta api akan terjadi pada 22 dan 29 Desember.
"Sampai dengan tanggal 24 Desember yang paling tinggi pemesannya yaitu KA Malabar, KA Pasundan dan KA Kahuripan. Rata-rata okupansinya sudah 100 persen. Kereta lainnya tiket masih banyak bisa ke channel KAI," kata Hendra.
Antisipasi Titik Rawan
Hendra menambahkan pada masa Nataru tahun ini terjadi peningkatan pada kapasitas tempat duduk harian sebesar 1% menjadi 66.579 tempat duduk dari 66.523 tempat duduk di 2018.
Sedangkan jumlah penumpang diprediksi akan naik 1% yaitu mencapai 1.198.413 orang dibanding masa Nataru 2018/2019 yang mencapai 1.191.297 orang.
Untuk mengantisipasi musim hujan, Daop 2 Bandung sudah memprediksi titik-titik rawan bencana.
"Daerah rawan sudah kita jaga dan sudah kita prediksi. Ada yang rawan amblesan, longsor, banjir. Total ada 44 titik dan semuanya dijaga selama 24 jam," jelas Hendra.
Titik-titik rawan bencana tersebut meliputi, banjir (5 titik), longsor (24), ambles (15) dan banjir (5).
"Daop II menyiagakan 55 petugas penilik jalan ekstra, 71 penjaga jalan lintas, dan 150 petugas posko daerah rawan yang disebar di 44 lokasi," ujar Hendra.
Simak video pilihan di bawah ini:
Advertisement