Sepak Terjang Anak Mbah Moen Teruskan Ajaran Sang Ayah

Anak ulama kharismatik Nadhlatul Ulama KH Maimun Zubair, Dr KH Abdul Ghofur MA atau Gus Ghofur akukan safari pencerahan ke empat perguruan tinggi di Pekanbaru, Provinsi Riau.

oleh M Syukur diperbarui 19 Des 2019, 04:00 WIB
Diterbitkan 19 Des 2019, 04:00 WIB
Anak Kh Maimun Zubair, Dr KH Abdul Ghofur atau Gus Gofur mengisi kajian agama di Provinsi Riau.
Anak Kh Maimun Zubair, Dr KH Abdul Ghofur atau Gus Gofur mengisi kajian agama di Provinsi Riau. (Liputan6.com/Istimewa/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Anak ulama kharismatik Nadhlatul Ulama (NU) KH Maimun Zubair atau Mbah Moen, Dr KH Abdul Ghofur MA, melakukan safari pencerahan ke empat perguruan tinggi di Pekanbaru. Kegiatan ini berlangsung dari 18-20 Desember 2019.

Menurut Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Riau-Kepri, Abdul Rauf, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim mendapat kesempatan pertama dari anak Mbah Moen ini. Sekitar 3000 mahasiswa hadir mendengar ceramah pria disapa Gus Ghofur itu.

"Rektor UIN menyambut baik kedatangan Gus Ghofur untuk memberikan pencerahan," kata Rauf, Rabu pagi, 18 Desember 2019.

Usai UIN, Gus Ghofur langsung melanjutkan kunjungannya ke Universitas Riau. Tak kalah dengan UIN, ribuan mahasiswa di sana menyambut dan setia mendengar ceramah Gus Ghofur.

"Keesokan harinya ada Universitas Lancang Kuning dan Universitas Islam Riau pada 19 Desember 2019," sebut Rauf.

Rauf menjelaskan, Gus Ghofur merupakan ahli tafsir lulusan Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Nilai kelulusannya disebut Rauf berada di atas Ustad Abdul Somad.

"Kepintaran Gus Ghofur turun dari ayahnya, almarhum almukarrom Mbah Moen," ucap Rauf.

Tak hanya perguruan tinggi, anak kelima pasangan Mbah Moen dengan Nyai Hj Masthi'ah ini melanjutkan perjalanannya ke Pondok Pesantren Darel Hikmah. Malam hari melanjutkan pengajian Maulid Nabi di Kampar.

"Ada juga kegiatan tabligh akbar bersama TNI dan Polri di Masjid Agung Annur. Masyarakat silahkan datang. Kemudian dialog kebangsaan bersama aktivis mahasiswa," sebut Rauf.

Sebagai informasi, Gus Ghofur masuk Al Azhar tahun 1993 dan tamat tahun 1997. Dia menyelesaikan pendidikan selama empat tahun di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir.

Semua hasil ujian Gus Ghofur selalu mendapatkan nilai jayiid jiddan, sebuah prestasi langka untuk mahasiswa Indonesia di Kairo. Pencapaian prestasi itu dipertahankan Gus Ghofur hingga melanjutkan studi S2 di jurusan sama.

Selama menempuh S2 di Jurusan Fasir Al Azhar, Kairo, Gus Ghofur selalu mendapat hasil akhir jayyid jiddan. Keberhasilan itu tidak lepas dari ketekunan dan kesabarannya semakin meningkat selama belajar di Kairo.

Pada 2002, Gus Ghofur menyandang gelar Master dengan menulis tesis setebal 700 halaman. Selanjutnya pada desertasinya, ia menulis setebal 1.700 halaman, terbagi menjadi 2 jilid dan disidangkan di Auditorium Abdul Halim Mahmud, Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar.

Ia lulus setelah dapat mempertahankan desertasinya berjudul Hasyiah Al-Syekh Zakaria Al-Anshary Ala Tafsir Al-Baidhawy, Min Awwal Surah Yusuf Ila Akhir Surah l-Sajdah dengan hasil mumtaz ma’a martabati syarafil ula (summa cumlaude) dari Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya