Teror Ular Kobra di Karawang, 8 Anggota TNI Jadi Korban

Sebanyak 15 orang dirawat di RSUD Karawang akibat gigitan ular kobra sebulan terakhir.Dari jumlah itu, delapan di antaranya adalah anggota TNI

oleh Abramena diperbarui 02 Jan 2020, 01:00 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2020, 01:00 WIB
15 orang dirawat di RSUD Karawang akibat gigitan ular kobra sebulan terakhir. Dari jumlah itu, delapan di antaranya adalah anggota TNI. Adapun lainnya, masyarakat umum, dewasa maupun remaja. (Foto: Liputan6.com/Abramena)
15 orang dirawat di RSUD Karawang akibat gigitan ular kobra sebulan terakhir. Dari jumlah itu, delapan di antaranya adalah anggota TNI. Adapun lainnya, masyarakat umum, dewasa maupun remaja. (Foto: Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Karawang - Teror ular kobra yang ramai terjadi di beberapa wilayah Indonesia ternyata juga terjadi di Karawang. Bahkan, hanya pada Bulan Desember 2019 saja, sebanyak 15 orang dirawat di RSUD Karawang akibat gigitan ular kobra.

Dari jumlah itu, delapan di antaranya adalah anggota TNI. Adapun lainnya, masyarakat umum, dewasa maupun remaja.

Seperti halnya yang menimpa dua remaja, yakni Syamsabil (15) siswa SMK kelas IX asal Kampung Tipar Desa Kondangjaya, Kecamatan Klari, Karawang, dan Cecep Iqbal (17) asal Desa Sukamaju, Kecamatan Jatisari, Karawang.

Keduanya mesti dirawat di rumah sakit akibat dipatok ular kobra. Kedua korban dirawat di ruang Telukjambe, Kamar 104, RSUD Karawang.

Syamsabil (15) mengaku dipatok ular cobra di bagian jari. Ia dipatok saat membantu tetangganya menangkap ular kobra sepanjang 30 sentimeter yang masuk ke dalam rumah. Tetapi, ular itu berbalik dan mematuk jari tangan kanan.

"Kejadian tadi malam, saat mau ke warung ada tetangga rumah kontrakan minta tolong ada ular cobra masuk ,dipegang ekornya langsung berbalik mematuk jari tangan," kata Syamsabil, Selasa (31/12/2019).

Dia mengatakan saat pertama kali dipatok ular kobra rasanya hanya perih di bagian luka gigitan. Namun, lama-kelamaan ia merasa pusing dan mual. Korban lantas dibawa ke RSUD Karawang mendapatkan perawatan.

Simak video pilihan berikut ini:

Serum Anti Bisa Ular (SABU)

15 orang dirawat di RSUD Karawang akibat gigitan ular kobra sebulan terakhir. Dari jumlah itu, delapan di antaranya adalah anggota TNI. Adapun lainnya, masyarakat umum, dewasa maupun remaja. (Foto: Liputan6.com/Abramena)
15 orang dirawat di RSUD Karawang akibat gigitan ular kobra sebulan terakhir. Dari jumlah itu, delapan di antaranya adalah anggota TNI. Adapun lainnya, masyarakat umum, dewasa maupun remaja. (Foto: Liputan6.com/Abramena)

Humas RSUD Karawang, Rohimin mengungkapkan, total ada 15 korban gigitan ular kobra yang dirawat di RSUD Karawang selama satu bulan terakhir. Korban terdiri dari delapan orang anggota TNI, tujuh orang warga sipil.

Dari keseluruhan korban, dua orang masih dirawat di ruang Telukjambe. Meski banyak serangan ular kobra, Rohimin menyatakan semuanya selamat.

"Dalam bulan Desember ini ada 15 orang korban gigitan ular cobra yang masuk dalam perawatan RSUD Karawang, semuanya selamat," kata Rohimin.

Dia mengklaim, RSUD Karawang sudah bersiaga menghadapi teror ular kobra yang meresahkan warga dengan menyiapkan serum antibisa ular (SABU).

"Serum ini untuk pasien yang terkena gigitan ular berbisa. Untuk pasien yang digigit ular berbisa akan ditangani langsung oleh dokter spesialis bedah," dia menerangkan,

 

Penangkapan Induk dan Ular Kobra

Penangkapan ular kobra. (Foto: Liputan6.com/Abramena)
Penangkapan ular kobra. (Foto: Liputan6.com/Abramena)

Pada musim penghujan ini, ular kobra beranak pinak. Ini diketahui warga usai menemukan induk dan anak ular kobra di di Desa Tanjungmekar, Kecamatan Karawang Barat, Karawang.

"Ular kobra yang berhasil ditangkap adalah induk dan anak," ucap Hendi Supriatna, Selasa (31/12/2019).

Induk ular kobra yang ditemukan panjangnya kira-kira satu meter. Saat penangkapan, induk ular sempat menyemburkan bisa hingga mengenai lengan warga. "Korban semburan langsung mengalami demam dan lemas," ujar Hendi.

Warga lainnya, Kaming menduga masih ada anakan ular kobra yang belum keluar dari lubang persembunyiannya. Menurut dia, anakan ular kobra bisa mencapai 20 ekor sekali bertelur.

“Khawatir karena banyak anak-anak yang bemain sekitar tanggul sungai," sambung Kaming.

Selanjutnya, temuan ular tersebut akan diserahkan kepada komunitas reptil dan dilepaskan ke habitat aslinya.

Ular akan dikarantina dan kemudian dilepaskan ke habitatnya yang aman dari jangkauan manusia sehingga tak memunculkan risiko konflik yang membahayakan kedua belah pihak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya