Liputan6.com, Palembang - Pemasangan box trap di Sumatera Selatan (Sumsel) untuk menangkap harimau sumatra akhirnya berhasil. Satu box trap yang diletakkan di perkebunan kopi di Kabupaten Muara Enim, Sumsel, akhirnya bisa menjerat seekor harimau sumatra.
Perangkap yang menjebak Harimau Sumatra ini, diketahui warga pada hari Selasa (21/1/2020) sekitar pukul 07.30 WIB. Dan langsung dilaporkan ke petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumsel.
Lokasi penangkapan berada di perkebunan kopi penduduk di Desa Pelakat Kecamatan Semende Darat Ulu Kabupaten Muara Enim Sumsel.
Advertisement
Baca Juga
Wahid Nurrudin, Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BBKSDA Sumsel mengatakan, penangkapan harimau sumatra tersebut dilakukan dengan cara membuat perangkap di beberapa titik.
"Setelah lama menunggu, harimau itu akhirnya masuk perangkap di perkebunan kopi, yang dipasang petugas di Desa Pelakat, Kecamatan Semendo. Di dalamnya diberi umpan satu ekor kambing," katanya.
Satwa yang dilindungi itu masuk dalam perangkap setelah tertarik dengan umpan yang ada di dalam kerangkeng besi yang dibuat.
Dia berharap semoga tidak ada lagi harimau sumatra yang masuk ke permukiman penduduk di Kabupaten Muara Enim, Sumsel.
"Kita minta masyarakat untuk lebih mewaspadainya. Harimau sumatra yang ditangkap itu langsung dievakuasi," ucapnya.
Kepala BBKSDA Sumsel Genman Hasibuan membenarkan harimau sumatra tersebut masuk perangkap pada Selasa pagi. Saat ini, box trap berisi harimau sumatra sudah dievakuasi dari pemukiman warga.
Karena di Sumsel tidak ada pusat rescue harimau sumatra, BBKSDA Sumsel berencana akan membawa ke pusat rescue di Lampung. Sampai di sana, dokter hewan akan mengambil sampel feses dan darah harimau sumatra.
"Jadi (dari sampel tersebut) akan bisa dipastikan apakah harimau sumatra itu yang selama ini membuat resah masyarakat di Muara Enim," ujarnya.
Sebelum harimau sumatra ini terjebak di box trap, tim BBKSDA Sumsel dibantu polisi, TNI, dan warga sekitar sudah melihat adanya jejak-jejak hewan buas ini.
Jejak harimau sumatra juga terlihat di kawasan Semendo Darat Ulu di Desa Plakat Kabupaten Muara Enim Sumsel. Akhirnya, tim BBKSDA Sumsel memasang dua unit box trap dengan jarak 1 kilometer.
"Karena sudah masuk box trap, jadi tidak kita bius. Dokter hewan juga tidak menyarankan. Kita saja tidak bisa mengambil fotonya, apalagi membiusnya," katanya.
Sebelum dievakuasi, box trap ditutup rapat oleh terpal. Agar harimau sumatra tersebut tidak stres sepanjang perjalanan. Langkah ini juga dilakukan untuk menghindari harimau sumatra mengamuk di dalam box trap dan bisa melukai tubuhnya.
Saat ini, box trap berisi harimau sumatra tersebut, masih dievakuasi di tempat aman di Kabupaten Muara Enim Sumsel. BBKSDA Sumsel masih menunggu instruksi selanjutnya dari BBKSDA pusat.
"Evakuasi direncanakan hari ini (ke Lampung), tapi tergantung arahan dari pimpinan kita. Untuk jenis kelamin, kita juga belum tahu karena box trap langsung ditutup," ungkapnya.
Habitat Harimau Sumatra
Selama dua hari terakhir, tim BBKSDA Sumsel sudah memindahkan box trap sembari mengikuti dimana jejak terakhir harimau sumatra. Jenis Harimau sumatra ini, dipastikan Genman Hasibuan, hidup di luar hutan lindung.
Sedangkan, di daerah lain seperti di Kota Pagar Alam dan Kabupaten Lahat, diakuinya, harimau sumatra tersebut berasal dari habitatnya di hutan lindung.
"Di Kabupaten Muara Enim ini, ada dua kantong habitat harimau sumatra. Satu kantong berisi 1 ekor harimau, sedangkan satu kantong habitat lain berisi 3 ekor harimau sumatra," ucapnya.
Gubernur Sumsel Herman Deru bersyukur karena salah satu satwa dilindungi yang cukup meneror warga Kabupaten Muara Enim, akhirnya bisa tertangkap.
"Informasi ini agar dikabarkan ke masyarakat Sumsel, agar bisa nyaman. Karena dampaknya di Pagar Alam, wisatawan hotel dan restoran menurun drastis," katanya.
Orang nomor satu di Sumsel ini mengimbau ke warganya, agar tidak mengganggu habitat harimau sumatra. Seperti tetap menjaga rantai makanannya, tempat hidupnya dan tidak menebang pohon.
Advertisement