Liputan6.com, Bali - Memperingati HUT ke-13, Indonesian Chef Association (ICA) menggelar berbagai acara serentak di berbagai daerah di Indonesia. Bersama dengan itu, ICA juga mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan 25 Januari sebagai Hari Chef Nasional.
Ada sejarah dan alasan yang mendasari mengapa tanggal tersebut dipilih para chef di Indonesia, sebagai hari jadi asosiasi yang kini telah memiliki anggota 4.000 chef di seluruh Indonesia, dan perwakilan di beberapa negara lainnya. Pada 25 Januari tepatnya tahun 2007, ratusan chef dari berbagai daerah dan asosiasi bersepakat untuk bersinergi menjadi satu, yaitu Indonesian Chef Association.
Presiden ICA, Henry Alexie Bloem mengatakan, bersatunya para chef ini adalah untuk memperjuangkan harkat dan pengakuan atas profesi koki di indonesia, sehingga sejajar dengan profesi juru masak di luar negeri.
Advertisement
Para chef juga punya tujuan bersama, yaitu memperjuangkan pelestarian kuliner Indonesia. Terbukti, para chef terus berkomitmen untuk membumikan kuliner Indonesia ke dunia internasional.
"Komitmen untuk untuk mempersatukan para chef yang berasal dari daerah dan asosiasi yang berbeda ini sangat lah tidak mudah. Tapi kami berhasil mewujudkannya," kata Bloem, Sabtu (25/1/2020).
Memasuki usia yang ke-13, asosiasi ini telah menelurkan juru masak handal, bahkan di antaranya kera muncul di berbagai program kuliner di media massa, baik di televisi, media online, hingga Youtube. Dari segi profesi, para chef Indonesia sudah mampu bersaing dan sejajar dengan para chef ekspat internasional.
Perayaan HUT Indonesian Chef Association sendiri dirayakan serentak di 22 BPD (provinsi), 34 BPC (kota), dan seluruh perwakilan di luar negeri dengan mengadakan Coaching Clinic ke mahasiswa dan pelajar, bakti sosial ke panti asuhan, dan donasi kepada korban banjir, serta lomba lomba masakan Indonesia.
Tepat di hari ulang tahunnya, para chef juga mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan 25 Januari sebagai Hari Chef Nasional. Hal tersebut disampaikan Bloem dan Slamet Jarwanto VP Marketing dan Event BPP ICA saat meresmikan perayaan HUT ICA.
Bloem sendiri merayakan HUT ICA bersama para chef di Bali sambil menggelar bakti sosial di panti asuhan. Sementara Slamet merayakan HUT ICA bersama anggota dari BPD Banten di SMK N 3 Tangerang Kota bersama Celebrity Chef Yongki Gunawan dan The Kung Fu Chef Mutho beserta para koki profesional Banten, dan 150 siswa Tataboga dan mahasiswa perwakilan Banten. Chef di Banten juga gelar bakti sosial ke panti asuhan korban banjir.
Sedangkan para chef di Jawa barat dan Yogjakarta menggelar perayaan dan bakti sosial di panti asuhan. Sementara di Jakarta perayaan HUT ICA dipusatkan di Kota Tua dengan dihadiri chef kondang Sisca Soewitomo dan Celebrity Chef Axhiang.
Bloem menilai Hari Chef Nasional sudah seharusnya diperingati bersamaan dengan hari kelahiran ICA. Pasalnya, ICA bersama dengan lebih dari 4.000 anggotanya selama ini merupakan salah satu garda depan yang berjuang untuk membumikan kuliner nasional di dalam maupun luar negeri.
Para Chef Indonesia juga sudah banyak yang bekerja secara profesional di hotel-hotel dan restauran terbaik di luar negeri, bahkan beberapa Ambasador ICA di luar negeri sudah mampu menjadi owner restauran Fine Dinning di New York Amerika serikat, yaitu Chef Yono.
"Chef selama ini telah memberikan kontribusi aktif, ril kepada negara ini karena mereka selain berprofesi jadi chef mereka sebenarnya juga jadi public relations untuk memperkenalkan kuliner Indonesia di mancanegara. Karena sekarang juga banyak chef Indonesia yang memiiki restoran di dalam negeri maupun manca negara," ujar Bloem.