Liputan6.com, Bandung Sedikitnya 10 rumah terdampak tanah longsor dan pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Hegarmanah RT 02 RW 04, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (11/2/2020) malam.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat, peristiwa longsor tersebut terjadi pada Selasa malam sekitar pukul 19.00 WIB.
"Longsor tersebut diakibatkan dari saluran air atau gorong-gorong tidak berfungsi, sehingga air menyerap ke tanah mengakibatkan longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Barat Duddy Prabowo via pesan elektronik yang diterima Liputan6.com, Rabu (12/1/2020).
Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, kata dia, sebanyak 10 rumah terdampak longsor. Dari kesepuluh rumah terdampak, satu unit rumah tertimbun. Sedangkan tiga rumah lainnya rusak berat dan enam rumah terancam terkena longsoran.
"Ada 80 jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman," ujarnya.
Selain rumah, dampak longsor juga terjadi pada lahan pertanian sawah seluas tiga hektare, serta empat kolam ikan ikut hancur.
Adapun tindak lanjut BPBD telah melakukan pemasangan tenda sebagai pos pantau pergerakan tanah.
"Kebutuhan mendesak saat ini yaitu posko medis, logistik, dan air bersih," tutur Duddy.
Ancam Sebagian Badan Jalan Tol
Longsor di Kampung Hegarmanah juga mengancam ruang milik jalan (rumija) Tol Cipularang KM 118+600 B. Jarak longsor sekitar 5-7 meter dari bahu jalan.
Humas Jasa Marga Nandang Elan mengatakan, kedalaman longsor sekitar 15 meter dengan lebar 30 meter atau sejajar lajur.
"Lajur aktif tetap, hanya antisipasi bahu tutup rubbercone antisipasi longsor susulan," ujarnya.
Menindaklanjuti longsor tersebut, hari ini pihak Jasa Marga memasang cerucuk bambu dan kantong pasir serta menyiagakan tim piket.
"Kami juga memohon kunjungan konsultan penanganan lereng, siaga tim piket penutupan terpal dan rutin untuk pengalihan aliran hujan," ujarnya.
Simak video pilihan di bawah ini:
Advertisement