Liputan6.com, Mamasa - Bercerita tantang Mamasa memang tidak akan ada habisnya, selain daerah ini kaya dengan budaya dan adat istiadatnya yang unik, juga menyimpan sejumlah keindahan alam yang tiada taranya.
Di sebelah timur kota Mamasa terdapat sebuah gunung tinggi yang menjulang tinggi ke langit, gunung itu adalah Mambulilling, salah satu gunung tertinggi yang dimiliki daerah ini dengan ketinggian 2.741 meter di atas permukaan air laut dan hampir semua orang Sulbar mengenalnya.
Namun siapa sangka, di bawah kaki gunung itu ternyata ada surga kecil tersembunyi di sana bernama Tondok Bakaru, perkampungan itu merupakan salah satu desa yang tepat berada di kaki gunung Mambulilling yang menyimpan setangkup keindahan alam.
Advertisement
Baca Juga
Hamparan persawahan yang dikelilingi perbukitan serta perpaduan perkampungan tradisional menjadikan desa di kaki gunung ini mempesona yang tiada tandingnya. Belum lagi udara di desa ini yang sangat memanjakan paru-paru dengan kesejukan dan kesegarannya.
Saat ini sejumlah pemuda di desa itu sudah mulai menyadari akan potensi keindahan alam. Sejak 2016 lalu, pemuda di desa ini sudah punya komunitas anggrek lokal Mamasa yang diberi nama Mamasa Orchid, masing-masing dari mereka membuat taman anggrek di pekarangan rumahnya, namun tak disangka taman-taman anggrek itu menarik perhatian banyak orang dan selalu ramai pengunjung.
“Degan modal niat yang tulus menjadikan obyek wisata Desa Tondok Bakaru dikenal sebagai destinasi wisata dengan melibatkan komunitas sebagai kekuatan utama merubah pola berpikir masyarakat berlahan tercapai,” kata Andre Sambokaraeng, salah seorang pengelola obyek wisata di desa itu, Rabu (19/02/2020).
Andre menyebutkan bahwa tempat wisata ini dikembangkan bermula dari keisengan sejumlah pemuda mengunggah foto bunga anggrek yang dikembangkan dari komunitasnya di media sosial. Unggahan tentang Tondok Bakaru itu kemudian mendapatkan tanggapan positif dari warganet.
"Sejak saya memosting poto anggrek itu, saya berfikir mengapa tidak saya mengembangkannya, apa lagi di Mamasa khususnya Sulbar ini belum ada yang melakukan, dari situ mulai terus mengembangkan hingga bisa seperti saat ini," kata Andre.
Saksikan video menarik berikut:
Banyak Objek Wisata
Pada akhir 2018 yang lalu, komunitas ini lalu mendirikan sejumlah tempat-tempat wisata yang dipadukan dengan taman anggrek dan saat ini sudah berdiri sedikitnya enam tempat wisata keren di desa ini. Objek Wisata Sawo, Wisata Tonbar Orchid, Wisata Andra, Villa Edelweys, Wisata Hutan Pinus, dan Objek Wisata Bukit Bunga, dari keenam obyek wisata semuanya berada dalam satu kawasan di desa itu.
Hingga akhirnya pada awal 2019 sejumlah objek wisata itu tiba-tiba viral di media sosial hingga membeludak pengunjung hingga saat ini. Tak tanggung-tanggung pengujung mencapai 300 hingga 400 orang perharinya.
"Lumayan, dari hari ke-hari pengunjung ke desa ini tiap saat meningkat, tak hanya wisatawan lokal, namun wisatawan dari mancanegara sudah ada yang berkunjung kesini," ucap Andre.
Keberadaan obyek wisata yang ada di desa ini cukup terjangkau, karena jarak dari kota Mamasa hanya berkisar 1,5 km dan bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Cukup dengan membayar 3-4 ribu rupiah saja anda sudah bisa masuk di sejumlah objek wisata dan menikmati keindahan alam yang Tuhan sudah ciptakan untuk dinikmati.
Apa lagi, mereka baru saja melakukan event wisata yang diberi nama "Memories Orchid Week" yang artinya kenangan seminggu bersama anggrek ini digelar dari 7 hingga 14 Februari yang lalu. Dengan menggunakan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BumDes), mereka menghadirkan even baru yang dipusatkan di salah satu area taman anggrek atau objek wisata Tonbar Orchid.
Ketua BumDes Tondok Bakaru, Andarias, mengatakan even itu sengaja dihadirkan dengan menghadirkan suasana baru bagi pengunjung di mana mereka bisa berwisata di malam hari, sembari menghabiskan waktu mereka menikmati anggrek-anggrek cantik yang ada.
"Kita mencoba memberi suasana baru bagi wisatawan dengan harapan pengunjug yang masuk ke Desa Tondok Bakaru terus meningkat dari hari ke hari. Selain itu, sebagai upaya kami terus mendorong kemajuan pariwisata yang ada di desa," kata Andarias.
Sarliana, salah satu pengunjung asal Mamuju yang sempat ditemui Liputan6.com mengatakan, awal ia mengenal obyek wisata itu lewat media sosial hingga mengajak rekan-rekannya untuk berkunjung. Dan apa yang ia dapati di objek wisata itu sangatlah keren dan luar biasa.
"Keren dan tidak akan pernah ditemukan di tempat lain. Pemadangan indah dengan latar hamparan persawahan berpadu perkampungan tradisional dan perbukitan tersaji di sini. Selain itu kita bisa menikamti sejumlah taman-taman anggrek cantik. Pokoknya keren,” kata Sarliana.
Advertisement