Pergi Memancing, 2 Karyawan Perkebunan Kelapa Sawit di Sampit Hilang Tenggelam

Perahu motor yang dinaiki 6 karyawan perkebunan sawit ini karam.

oleh Liputan Enam diperbarui 25 Feb 2020, 02:00 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2020, 02:00 WIB
Ilustrasi Tenggelam
Ilustrasi Tenggelam (istockphoto)

Liputan6.com, Sampit - Dua orang warga merupakan karyawan sebuah perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Bukit Santuai Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah tenggelam setelah perahu motor atau ces yang ditumpanginya karam. Keduanya berencana memancing.

"Saat ini dua korban masih dalam pencarian. Mudah-mudah bisa segera ditemukan," kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Mohammad Rommel melalui Kapolsek Mentaya Hulu Iptu Muhammad Affandi dihubungi dari Sampit, Senin, dilansir Antara.

Peristiwa itu terjadi Minggu, 23 Februari 2020 sekitar pukul 11.20 WIB di perairan Sei Mentaya RT 04 Kelurahan Kuala Kuayan Kecamatan Mentaya Hulu. Dua korban adalah Sugeng Susanto (24) dan Mubasir (38) yang sama-sama tinggal di perumahan karyawan sebuah perkebunan kelapa sawitdi Kecamatan Bukit Santuai.

Lokasi kejadian bisa ditempuh dengan waktu sekitar empat jam dari Sampit, Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur dengan kondisi jalan sebagian kurang bagus, terlebih saat turun hujan.

Saat kejadian, kedua korban bersama empat rekan lain sesama karyawan berniat memancing dan mencari buah ke suatu tempat. Mereka menaiki perahu motor atau oleh warga setempat disebut ces.

Namun, baru sekitar enam meter bertolak dari lanting, ces tersebut oleng hingga akhirnya karam. Empat orang berhasil menyelamatkan diri, sedangkan kedua korban yang diduga tidak bisa berenang, tenggelam, dan hilang.

Empat rekan korban yang berhasil selamat, langsung meminta bantuan warga setempat. Warga bersama polisi dan pihak lainnya melakukan pencarian kedua korban dengan menyusuri sungai sekitar tempat kejadian.

Hingga Senin siang, kedua korban belum ditemukan. Warga bersama aparat terus melakukan pencarian dengan area penyisiran yang diperluas.

"Korban diduga tidak bisa berenang, ditambah arus yang deras dan dalam di Sei Mentaya sehingga menyulitkan mereka," kata Affandi.

Warga turut membantu pencarian menggunakan perahu motor milik mereka. Semua berharap kedua korban segera ditemukan dalam kondisi apapun.

 

(Nadiyah Fitriyah/PNJ)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya