Liputan6.com, Solo - Sebilah keris dengan warangka berwarna merah tampak menyolok di salah satu sudut ruang pameran Museum Keris Nusantara, Solo, Kamis, 12 Maret 2020. Keris tersebut merupakan hasil pemberian Presiden Joko Widodo yang kini menjadi salah satu koleksi museum keris kebanggaan Wong Solo.
Keris pemberian Presiden yang akrab disapa Jokowi itu diberi nama keris Kiai Tengara. Hanya saja, bagi masyarakat maupun pengunjung museum, keris tersebut justru lebih dikenal dengan sebutan keris Jokowi ketimbang nama aslinya, keris Kiai Tengara.
Advertisement
Baca Juga
Para pengunjung dengan mudah bisa melihat koleksi keris Jokowi itu di lantai 5 bangunan museum tersebut. Bahkan, untuk menandai keris sumbangan mantan Wali Kota Solo itu, pada bagian kotak kaca untuk menyimpan keris itu tertera keterangan di atas secarik kertas yang bertuliskan 'Kiai Tengara Ir H Joko Widodo Presiden Republik Indonesia'.
Menurut salah satu kurator Museum Keris Nusantara, Muhammad Faris Lazmi, keris tersebut diserahkan Presiden Jokowi saat peresmian museum yang berlangsung pada 9 Agustus 2017 silam. Selanjutnya keris itu menjadi salah satu ikon koleksi museum yang terletak di sekitar kawasan Stadion Sriwedari Solo itu.
"Keris ini punya gelar dengan nama Kiai Tengara yang berasal dari kata tetenger dan artinya pertanda," kata dia ketika ditemui Liputan6.com di Museum Keris Nusantara, Solo, Kamis, 12 Maret 2020.
Simak Video Pilihan Berikut:
Berlapis Emas dan Berlian
Keris yang memiliki lima luk atau lekukan itu menurut Faris menyimbolkan Pancasila yang terdiri dari lima sila. Dengan gandik atau gana ialah lar monga atau gajah yang memiliki sayap dengan tatahan menggunakan emas. Sementara itu, untuk selutnya menggunakan perak yang ditempeli dengan berlian.
"Gajah bersayap itu menandakan bahwa bangsa Indonesia itu kuat dan cerdas. Lalu pamornya wengkon itu menandakan masyarakat Indonesia diharapkan saling melindungi dan mengayomi," jelasnya.
Untuk warna merah yang mendominasi warangka, dia menyebutkan bahwa itu melambangkan kepemimpinan. Sedangkan corak alam yang terlihat di bagian gandar warangka itu menandakan tentang kekayaan sumber daya alam dan menjaga alam.
"Pamornya wengkon itu lebih kayak memproteksi atau melindungi," ujarnya.
Keris yang memiliki ukuran panjang sekitar 38 sentimeter itu termasuk keris buatan baru. Hanya saja untuk tahun pembuatannya, Faris mengaku tidak tahu dengan pasti lantaran keris tersebut menurut sejumlah informasi merupakan pemberian dari masyarakat pecinta keris yang diserahkan sebagai hadiah kepada Presiden Jokowi.
"Kalau dari besinya itu memang buatan kamardikan atau baru. Awalnya keris itu hasil pemberian dari masyarakat komunitas pecinta keris kepada Pak Jokowi, tapi karena presiden tidak diperbolehkan menerima hadiah selanjutnya diserahkan ke museum," ucapnya.
Advertisement
Perawatan Keris Jokowi
Keris dengan gaya Surakarta itu memiliki perawatan khusus yang dibersihkan hanya setahun sekali, tepatya saat Bulan Sura tiba. Menurut Faris, keris tersebut akan dikeluarkan dari kotak kaca untuk disucikan bersama dengan keris pusaka lainnya yang menjadi koleksi Museum Keris Nusantara.
"Nanti akan dimandikan dengan air kembang setaman. Setelah dimandikan, keris itu akan dikeringkan dan diberi minyak pusaka agar tidak menjad berkarat," ucapnya.
Keris Jokowi juga menjadi primadona ketika dipamerkan di sejumlah daerah. Bahkan, saat mengikuti pameran Jaringan Kota Pusaka Indonesia di Karangasem, Bali, keris tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung pameran pada saat itu.
"Keris ini menjadi ikon. Saat pameran di Bali itu keris Jokowi menarik perhatian pengunjung," katanya bangga.