Banjir Bandang di Agam Rusak 9 Rumah dan Jembatan

Selain 9 rumah itu, 1 sekolah juga dihantam banjir bandang hingga rusak. Kemudian jembatan pasar Sitalang juga hanyut sehingga tidak bisa dilalui sama sekali.

oleh Novia Harlina diperbarui 13 Mar 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2020, 16:00 WIB
Banjir Bandang di Agam
Banjir bandang menerjang Kabupaten Agam pada Kamis (12/3/2020). (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Agam - Akibat hujan deras yang mengguyur pada Kamis (13/3/2020) sore menyebabkan banjir bandang menerjang Nagari Sitalang kecamatan IV Nagari Kabupaten Agam Sumatera Barat. Setidaknya 9 rumah rusak berat oleh bencana hidrologi ini.

"Iya air mulai datang secara tiba-tiba menjelang magrib," kata Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Lutfi AR kepada Liputan6.com, Kamis (13/3/2020).

Pantauan Liputan6.com selain 9 rumah itu, 1 sekolah juga dihantam banjir bandang hingga rusak. Kemudian jembatan pasar Sitalang juga hanyut sehingga tidak bisa dilalui sama sekali.

"Lumpur dan potongan kayu memenuhi pemukiman warga sehingga untuk membersihkannya butuh waktu," kata dia.

Ia menyebut BPBD Agam langsung mengevakuasi korban terdampak banjir bandang ke tempat yang lebih aman. Ada sekitar 9 kepala keluarga yang terdampak.

Pihaknya bersama instansi terkait juga mulai menyalurkan bantuan logistik kepada korban dan membuka posko bantuan.

Di lokasi, lanjut Lutfi debit air sudah mulai menyusut dan menyisakan lumpur dan pohon yang terbawa arus. Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan.

"Hingga malam ini, curah hujan masih terjadi di lokasi dan untuk sementara aliran listrik juga padam," kata dia.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau mengeluarkan peringatan dini sejumlah wilayah Sumbar berpotensi hujan lebat disertai angin kencang, kilat, dan petir.

Beberapa daerah yang dilanda hujan lebat berdasarkan data BMKG yakni Kabupaten Pasaman Barat, Agam, Padangpariaman, Kota Padang, Solok, Solok Selatan, dan Pesisir Selatan.

"Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan karena hujan masih berpotensi mengguyur sejumlah daerah," kata Kepala Seksi dan Observasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya