Liputan6.com, Palembang - Menteri Sekretaris Negara (Menseknes) Pratikno mengumumkan kondisi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dinyatakan positif tertular Virus Corona, pada hari Sabtu (14/3/2020) lalu. Berita ini sontak membuat cemas masyarakat Indonesia, termasuk warga di Sumatera Selatan (Sumsel).
Di tengah kecemasan akan tertularnya Virus Corona, warga Sumsel kembali dibuat kaget dengan beredarnya foto Menhub yang sedang berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel.
Advertisement
Baca Juga
Foto yang beredar tersebut, Menhub Budi sedang bersalaman dengan seorang pria di dalam rumah makan. Sedangkan foto kedua, pria yang bersalaman dengan Menhub Budi, sedang dirawat di rumah sakit.
Informasi ini disampaikan oleh Gubernur Sumsel Herman Deru, saat memimpi Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Penanganan Virus Corona, di Aula Bina Praja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel, Senin (16/3/2020).
Menurut orang nomor satu di Sumsel ini, foto tersebut berisi pesan bahwa Menhub Budi Karya Sumadi sedang berada di Kabupaten OKI, usai dinyatakan positif mengidap Virus Corona.
"Foto itu beredar di grup WhatsApp dan media sosial. Padahal itu foto Menhub itu dengan pengemudi taksi online di Pare-Pare, dan foto pria yang dirawat di rumah sakit itu foto tahun lalu. Tapi diisukan di Kabupaten OKI, itu hoaks," katanya.
Untuk mengantisipasi terjadi pemberitaan miring tentang Virus Corona di Sumsel, Herman Deru langsung menunjuk Juru Bicara (Jubir) khusus.
Di mana, jubir tersebut akan bertugas untuk memberikan informasi akurat, seputar pencegahan, penanganan dan pasien terduga terinfeksi Virus Corona di Sumsel.
Usai menggelar rakor, Gubernur Sumsel memperkenalkan jubir Satuan Tugas (Satgas) pencegahan dan penanganan Virus Corona di Sumsel yaitu Yuwono.
"Hari ini kita revisi, dulu kepala Satgas yaitu Sekda Sumsel Nasrun Umar. Agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam menyampaikan informasi, Pemprov Sumsel menunjuk Professor Yuwono sebagai Jubir dan Kepala Satgas," katanya.
Yuwono sendiri merupakan Direktur Rumah Sakit (RS) Pusri Palembang, yang menyandang gelar profesor di bidang Ilmu Mikrobiologi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sekolah Diliburkan
Selain menghadirkan jubir, mantan Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur ini juga menetapkan status Waspada Virus Corona di Sumsel.
Penetapan status tersebut dibuat, setelah menerima berbagai saran dari ahli dari berbagai bidang. Mulai dari bidang kesehatan, pendidikan hingga masalah stok pangan di Sumsel.
Kebijakan lain yang ditetapkan yaitu meliburkan para pelajar tingkat Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat selama 2 minggu.
Sedangkan untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), masih berjalan seperti biasa.
"Untuk SMA karena masih masa Ujian Nasional (UN), Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel juga belum menyarankan untuk diliburkan, tapi kita tetap harus waspada," ujarnya.
Lalu untuk rumah sakit rujukan, Gubernur Sumsel akan menggelar rapat lanjutan untuk menyiapkan second line. Yaitu menunjuk rumah sakit swasta yang akan menambah daftar rumah sakit rujukan di 17 Kabupaten/kota di Sumsel.
Sebelumnya, ada 5 rumah sakit rujukan di Sumsel yang ditunjuk Kementrian Kesehatan (Kemenkes). Yaitu RSMH Palembang, RS Siti Khadijah Palembang, RSUD Kayu Agung, RSUD Lubuklinggau dan RSUD Pagar Alam. Namun, RSUD Lubuklinggau kini digantikan dengan RSUD Rivai Abdullah di Kabupaten Banyuasin Sumsel.
Advertisement