Liputan6.com, Batam - Kota Batam sebagai daerah yang berbatasan dengan Singapura ternyata belum memiliki teknologi dan peralatan medis memadai untuk menangkal wabah corona covid-9.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengaku mendapatkan telepon dari Presiden bahwa Kementrian Kesehatan Singapura melalui Konsulat Jendralnya hendak memberi alat pelindung diri.
"Nggak banyak, hanya puluhan unit saja. Namun ada permasalahan saat pengiriman di Pelabuhan,” kata Rudi, Sabtu (14/03/2020).
Advertisement
Baca Juga
Alat Pelindung Diri (APD) yang disumbangkan dari Singapura itu jumlahnya 50 unit dan 2 ventilator untuk pernapasan. Menurut Wali Kota peralatan tersebut bukan barang bekas.
“Sumbangan dari Kementrian Kesehatan Singapura ini bisa digunakan oleh petugas rumah sakit RSUD Pemko Embung Fatimah dan RSBP Batam menangani corona-covid-19,” kata Wali Kota.
Bantuan itu sendiri sempat tertahan di Bea Cukai setelah ada laporan dari Konjen Singapura.
"Dari pagi Konjen datang ke saya. Dinas kesehatan kita panggil. Kita tanya apa masalahnya. Saya juga sudah langsung bilang barang ini sumbangan dari Singapura untuk membangun APD.
Rudi mengatakan sumbangan APD dan ventilator tersebut untuk menangkal penyebaran Corona Covid-19. Sebenarnya 50 unit APD dan 2 ventilator itu tidak cukup untuk Batam. Maka Wali Kota akan menyurati agar Pemerintah Singapura menambah sumbangannya APD ke Batam.