Pasien Kanker di Palembang Kesulitan Dapatkan Masker Standar Kesehatan

Kelangkaan masker membuat pasien kanker di Kota Palembang Sumsel kesulitan, untuk mendapatkan masker berstandar kesehatan.

oleh Nefri Inge diperbarui 18 Mar 2020, 05:39 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2020, 05:39 WIB
[Fimela] Ilustrasi masker pencegahan virus corona
ilustrasi masker pencegahan virus corona | pexels.com/@shvetsa

Liputan6.com, Palembang - Kelangkaan masker menjadi kegelisahan bagi Dila, warga Plaju Palembang Sumatera Selatan (Sumsel). Bukan untuk menjaga diri dari paparan Virus Corona yang sedang marak. Tapi untuk AN (6), anaknya yang menderita kanker darah.

Wanita berusia 35 tahun ini cemas, karena kelangkaan masker ini membuat anaknya bisa saja terpapar virus-virus, yang akan membuat kondisi AN semakin menurun.

"Saya mengalami sendiri betapa sulitnya mendapatkan masker surgical mask sekarang ini. Padahal anak saya yang menderita kanker, membutuhkannya setiap hari untuk beraktifitas,” ujarnya, saat ditemui di ruang Kemoterapi Rumah Sakit Mohammad Husein (RSMH) Palembang, Selasa (17/3/2020).

Sulitnya mendapatkan masker terutama surgical mask, membuat Dila harus berpikir keras, bagaimana caranya untuk membentengi AN dari serangan virus. Dia terpaksa memakai masker biasa anaknya.

Dia sangat paham, jika masker tersebut tidak cocok untuk anaknya yang menderita kanker darah. Namun Dila tidak mempunyai pilihan lain. Bahkan dirinya pun terpaksa menggunakan masker kain, agar tidak menyebarkan virus dan bakteri dari luar ke anaknya.

Sebelum penularan Virus Corona menjadi momok menakutkan di dunia, Dila biasanya mendapatkan surgery mask dari RSMH Palembang. Namun kini, stok masker yang terbatas itu pun semakin sulit didapatkan.

"Biasanya disini disediakan masker tapi sekarang tidak lagi. Kalau pun ada, pasti sangat cepat habisnya,” ucapnya.

Kelangkaan masker pun, membuat harga masker di pasaraan melonjak tajam. Biasanya, dia membeli masker seharga Rp50.000 per kotaknya. Kini, harga masker bisa melonjak hingga di harga Rp300.000 per kotak.

Tingginya harga masker tersebut, semakin menyulitkan Dila. Karena, kebutuhannya selama mengurus anaknya berobat pun sudah tinggi. Terlebih, anaknya sudah divonis mengidap kanker darah sejak satu tahun lalu.

“Banyak masker yang beredar sekarang, tidak memeuhi standar kesehatan. Sedangkan untuk pasien kanker sendiri, diwajibkan menggunakan masker surgical mask agar dapat menjaring bakteri,” ucap warga Palembang ini.

 

Harapan Pasien Kanker

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Dia pun berharap pemerintah bisa segera mengatasi kelangkaan masker ini. Karena anaknya yang sudah divonis kanker darah stadium 4, harus steril dari serangan virus dan bakteri.

Sama halnya dirasakan SNH (24), warga Palembang yang mengidap kanker payudara Stadium 4. Dengan terbatasnya surgery mask, dia terpaksa membatasi aktifitasnya ke luar rumah.

"Saya memilih untuk tidak keluar ruangan. Kalau bisa dirumah, saya memilih untuk tetap di rumah. Karena beraktifitas tanpa masker, terlalu berbahaya untuk saya yang memiliki imun tubuh yang rendah,” ucapnya.

Dia meminta kepada pemerintah, agar jangan hanya terfokus pada pencegahan dan penanganan Virus Corona saja. Karena banyak pasien penyakit lain, yang membutuhkan perhatian lebih.

"Semoga semua yang terkait bisa paham, bukan cuma Virus Corona yang harus diperhatikan. Tapi kanker, leukimia, DBD dan lainnya juga butuh perhatian dan butuh masker,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya