Tiba dari Bangkok, 49 TKA China Dikarantina dalam Pabrik di Konawe

Usai pernyataan Kapolda Sultra terkait TKA China, 49 orang pekerja asing dikarantina di pabrik Konawe.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 18 Mar 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2020, 13:00 WIB
Puluhan pekerja asal China yang dikarantina di dalam pabrik Konawe.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Puluhan pekerja asal China yang dikarantina di dalam pabrik Konawe.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Kendari - Sebanyak 49 pekerja asing asal China yang terbang dengan pesawat Garuda dari Thailand menuju ke Kota Kendari dan sempat transit di Jakarta, dikarantina di dalam pabrik.

Ke-49 TKA China ini menjadi pantauan sejak pernyataan heboh Kapolda Sultra Brigjen Pol Merdisyam, terkait asal TKA ini yang dikatakan dari Jakarta, sesaat setelah video kedatangan TKA ini di Bandara Halu Oleo Kota Kendari pada Minggu (15/3/2020) bikin heboh jagad maya.

Mengetahui asal pekerja asing ini dari Bangkok, bukan dari Jakarta, akhirnya ke-49 TKA tersebut ditempatkan di Pabrik PT VDNI di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe.

Pabrik PT VDNI di Kabupaten Morosi, diketahui berisi ribuan pekerja lokal lainnya. Hanya dibatasi pagar dan jalan, pabrik ini berhadapan langsung dengan permukiman warga. Sejak Minggu hingga Rabu (18/3/2020), puluhan pekerja ini ditempatkan di dalam kompleks pabrik pemurnian nikel. 

Data dari ketenagakerjaan, ada sekitar 2.000 orang lebih pekerja yang berada dalam lokasi pabrik. Karantina TKA asal China ini, dikawal langsung anggota Polda Sulawesi Tenggara. Bersama tim Rumah Sakit Bhayangkara, mereka dikarantina sampai 14 hari ke depan.

Kapolda Sultra Brigjen Pol Merdisyam menyatakan, puluhan pekerja asal China ini berasal dari Jakarta. Ternyata pihak imigrasi Kendari mengklarifikasi jika mereka pekerja China yang terbang dari Bangkok, Thailand dan menuju Kota Kendari pada hari yang sama.

Terkait karantina pekerja asal China di Pabrik VDNI di Kabupaten Konawe, Kepala Kantor Wilayah KemenkumHAM Sulawesi Tenggara, Sofyan membenarkan. Mereka dikarantina dan ditempatkan di wilayah pabrik di Morosi.

"Mereka diawasi oleh pihak Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tenggara, bersama tim dokter lainnya," ujar Sofyan, Selasa (17/3/2020).

Dari gambar foto yang beredar, usai pernyataan kontroversi  Kapolda Sultra, pekerja China  begitu datang di Bandara langsung menuju Kecamatan Morosi. Pekerja sebanyak ini, ditempatkan di dalam pabrik, dikawal petugas menggunakan masker lengkap.

Modus TKA Pakai Visa Wisata

Sebanyak 49 TKA asal China di Kendari, menggunakan visa wisata.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Sebanyak 49 TKA asal China di Kendari, menggunakan visa wisata.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Terkait status ini, Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tenggara, Saemu Alwi menyatakan, puluhan pekerja asal China ini menggunakan visa wisata. Visa ini, ternyata bisa digunakan oleh Calon Tenaga Kerja, sehingga status 49 TKA China yang viral di Bandara Haluoleo Kendari masih berstatus masa percobaan.

"Karena masih visa wisata dan calon tenaga kerja, belum menjadi kewenangan kami untuk periksa mereka," ujar Saemu Alwi, Selasa (17/3/2020).

Dia menegaskan, andaikan ada data dari kementerian menyatakan TKA melakukan kunjungan untuk kerja, maka akan langsung dicek. Saat ditanya apakah modus mendatangkan TKA selama ini adalah dengan visa wisata, Saemu Alwi tidak menjelaskan.

Namun, secara regulasi, yang benar adalah kunjungan wisata bisa dipakai ujicoba kerja untuk digunakan di perusahaan lokal seperti VDNI.

"Undang-undang tenaga kerja nomor 13 tahun 2003 mengatur itu, karena memang masih calon tenaga kerja. Kita bisa awasi, kalau ada sudah ada izin tinggal," ujarnya.

Gunernur  Sulawesi Tenggara, Ali Mazi menyatakan terkait heboh TKA dan Virus Corona, pihaknya meminta agar ada sinergi dalam masyarakat. Tidak bisa saling menyalahkan dan menimbulkan kepanikan.

"Mari bersinergi, bekerja sama sehingga masalah ini cepat selesai, jangan lupa awali dan perbanyak berdoa," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya