ODP Naik Drastis, Ini yang Dilakukan Pemprov Aceh

Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani mengimbau masyarakat agar tetap tenang di samping meningkatkan kewaspadaan selama dua pekan ini karena orang dalam pemantauan (ODP) di provinsi itu meningkat drastis belakangan ini, berikut penjelasannya:

oleh Rino Abonita diperbarui 22 Mar 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2020, 10:00 WIB
Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani (Dok. Pribadi)
Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani (Dok. Pribadi)

Liputan6.com, Aceh - Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani mengimbau masyarakat agar tetap tenang di samping meningkatkan kewaspadaan selama dua pekan ini. Dia berharap semua orang meningkatkan kesadaran diri selama masa pagebluk virus Corona baru atau Covid-19 belum dinyatakan berakhir di Indonesia.

Menurut Saifullah, saat ini jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Aceh mengalami kenaikan yang cukup drastis. Kemarin jumlah ODP berada di angka 65, kini bertambah jadi 84 pada Sabtu (21/03/2020).

Sementara, pasien dalam pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat sebanyak 4 orang, dengan rincian, 3 orang di RSUD dr. Zainoel Abidin Kota Madya Banda Aceh, satu di RSUD Cut Mutia Kota Madya Lhokseumawe. PDP di RSUZA memiliki riwayat pernah ke daerah tertular, satu lagi menjalin kontak dengan orang yang dinyatakan positif terinfeksi di Bogor.

Kabar baiknya, hingga hari ini belum satu orang pun dinyatakan positif terinfeksi Corona Virus Diseases - 2019 atau Covid-19 di provinsi itu. Adapun alasan jumlah ODP meningkat karena mereka yang pernah pergi ke daerah tertular baik dalam maupun luar negeri punya kesadaran diri untuk melapor ke petugas atau fasilitas-fasilitas kesehatan terdekat.

"Kesadaran diri tersebut modal paling efektif pencegahan penularan virus Corona bagi orang terdekat dan masyarakat di sekitarnya," ujar Saifullah dalam keterangan resminya kepada Liputan6.com, Sabtu.

Kepada mereka yang berstatus ODP diimbaunya beristirahat atau memusatkan aktivitas di rumah. Tidak mendatangi tempat-tempat keramaian atau menggunakan fasilitas umum.

"Warung kopi, kafe, restoran, dan tempat-tempat umum lainnya harus dihindari. Masyarakat lainnya pun tidak lagi berkumpul di warung kopi, kafe, restoran, dan rumah makan, atau tempat umum lainnya karena memiliki risiko tinggi penularan virus Corona atau Covid-19. Beli makanan atau minuman untuk bawa pulang ke rumah, dan cuci tangan dengan sabun sebelum menikmatinya,” ujar dia.

Simak Video Pilihan Berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya