Lontar Penolak Bala Wabah Corona dari Bali

Ada banyak jenis lontar tolak bala

oleh Dewi Divianta diperbarui 27 Mar 2020, 05:00 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2020, 05:00 WIB
Penolak bala Wabah Corona dari Bali
Penolak bala Wabah Corona dari Bali (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar Saat ini dunia, tak terkecuali Indonesia, tengah dipusingkan dengan wabah penyakit Virus Corona (COVID-19). Betapa tidak, di Indonesia, virus yang kali pertama ditemukan di Wuhan, China itu telah merenggut 78 nyawa. Di Bali sendiri hingga hari ini 9 orang dinyatakan positif terjangkit Corona COVID-19 yang terdiri dari 5 WNA dan 4 WNI. Bahkan, dua orang di antaranya yang merupakan WNA telah meninggal dunia.

Menelisik ke belakang, jauh sebelum peradaban modern, sesungguhnya umat Hindu Bali telah memiliki macam-macam penolak bala, termasuk penolak bala ketika wabah penyakit melanda.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, Prof I Gusti Ngurah Sudiana menuturkan, Bali memiliki ragam cara menolak bala. “Kalau di Bali banyak cara penolak bala,” kata Prof Sudiana saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (26/3/2020).

Penolak bala itu, katanya melanjutkan, bersumber dari lontar yang disusun para leluhur zaman dahulu. Ada berbagai macam lontar. Tak dipungkirinya ada lontar yang membahas secara khusus mengenai penolak bala. Lontar-lontar itu pun dalam membahas tolak bala memiliki spesifikasi tersendiri, termasuk tolak bala ketika datang wabah penyakit.

Hanya saja, ia enggan merinci lebih detail isi dan ragam lontar penolak bala, khususnya yang berkaitan dengan wabah penyakit. “Kita harapkan kepada semua masyarakat yang memiliki lontar yang berkaitan dengan tolak bala jangan semua di-share ke media, sehingga masyarakat tidak kebingungan,” sarannya.

Ia mengimbau kepada siapapun yang memiliki lontar penolak bala wabah penyakit hendaknya diberikan kepada seseorang yang datang bertanya, bukan kepada khalayak umum. “Jika memiliki tolak bala tersebut yang sifatnya untuk penyakit tertentu hendaknya diberikan kepada mereka yang bertanya secara pribadi dan bukan untuk umum,” kata dia.

Hindu sendiri, Prof Sudiana melanjutkan, memiliki cara untuk menetralisir pengaruh negatif. “Hindu sudah melaksanakan (upacara) Tawur untuk menetralisir Bhutakala,” kata dia. Sebelumnya beredar selebaran mengenai informasi penolak bala yang disebutkan ditulis oleh Jero Mangku Pejenengan. Penolak bala di tengah pandemi wabah Corona COVID-19 itu sontak saja menjadi viral di media sosial dan grup-grup Whatsapp.  

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya