4 PDP Corona COVID-19 di Yogyakarta Meninggal Sisakan Tanda Tanya

Dua pasien dalam pengawasan (PDP) Corona COVID-19 di DIY meninggal, Kamis, 26 Maret 2020 malam.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 27 Mar 2020, 11:37 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2020, 11:37 WIB
[Fimela] Ilustrasi laboratorium
Ilustrasi Corona Virus | unsplash.com/@anikolleshi

Liputan6.com, Yogyakarta - Dua pasien dalam pengawasan (PDP) Corona COVID-19 di DIY meninggal, Kamis, 26 Maret 2020 malam. Angka ini menambah deretan PDP yang meninggal di Yogyakarta sebelum hasil tes lab diketahui.

PDP pertama yang meninggal adalah PDP-18, seorang laki-laki berusia 73 tahun yang berdomisili di Jetis, Bantul. Ia dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul dan meninggal pada 18 Maret lalu.

PDP kedua yang meninggal adalah PDP-105, seorang laki-laki berusia 66 tahun yang berasal dari Wonosari, Gunungkidul. Ia dirawat di RS Panti Rapih Yogyakarta dan meninggal pada 24 Maret kemarin.

Dua PDP Corona COVID-19 yang baru meninggal semalam adalah perempuan berusia 80 tahun yang sudah dirawat di RSUD Sleman sejak 16 Maret dan perempuan berusia 59 tahun asal Gunungkidul yang dirawat di RS Panti Rahayu.

"Semuanya imported case dari hasil penelusuran," ujar Berty Murtiningsih, juru bicara Pemprov DIY untuk penanganan COVID-19, Jumat (27/3/2020).

Ia menyebutkan, PDP yang meninggal di RS Panti Rahayu memiliki riwayat kontak dengan sang anak yang baru datang dari Jakarta, sedangkan PDP yang meninggal di RSUD Sleman memiliki riwayat perjalanan pulang dari Jakarta.

Sampai dengan Kamis, 26 Maret 2020, jumlah pasien yang sudah diperiksa atau uji seka sebanyak 130 orang dengan hasil negatif 33 orang dan 79 orang masih dalam proses pemeriksaan. Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) Corona COVID-19 yang meninggal sebelum hasil lab keluar sebanyak empat orang dan 18 orang dinyatakan positif Corona COVID-19 dengan satu orang sembuh dan tiga orang meninggal.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya