7 Jemaah Tablig dari Bangladesh Masuk Gorontalo, Hasil Rapid Test Positif Covid-19

Gubernur Gorontalo mengaku tak bisa tidur usai mendengar kabar ada 7 jemaah tablig asal Gorontalo pulang dari Bangladesh yang positif Covid-19

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 18 Mei 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2020, 09:00 WIB
Jemaah Tablig dari Bangladesh
Tujuh jemaah tablig asal Gorontalo yang pulang dari Bangladesh, Minggu dini hari (17/5/2020). (Liputan6.com/ Arfandi ibrahim)

Liputan6.com, Gorontalo - Lolosnya 7 jemaah tablig asal Gorontalo yang pulang dari Bangladesh, Minggu dini hari (17/5/2020), membuat Gubernur Rusli Habibie geram. Dirinya bertambah kecewa saat mengetahui hasil rapid test ke-7 jemaah yang melenggang masuk ke Gorontalo Utara itu reaktif (positif) Covid-19.

Padahal Pemprov Gorontalo sudah sering mewanti-wanti dan melarang siapa pun masuk ke Gorontalo di tengah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah tersebut.

Rusli mengaku tidak bisa tidur usai mendapat telepon dan mendengar kabar dari petugas yang menjaga di perbatasan bahwa ada jemaah asal Gorontalo yang baru pulang dari Bangladesh melenggang masuk di Gorontalo Utara.

"Mendengar hal itu, saya telepon bupati Gorut tidak bisa nyambung. Tengah malam saya suruh ajudan untuk bicara dengan bupati langsung," ucap Rusli.

"Jadi saya mohon maaf pak bupati, saya agak ragu dengan pernyataan pak bupati yang sangat tegas tapi di lain sisi meloloskan tujuh orang ini," ujarnya menambahkan.

Gubernur Rusli mengingatkan kepada semua pemangku kepentingan untuk menjalankan PSBB secara serius dan bertanggungjawab.

Rusli mengatakan kebijakan PSBB bukan kebijakan sendiri yang dibuatnya, tapi sudah melalui kesepakatan bersama untuk melindungi rakyat Gorontalo dari penularan virus corona.

Bahkan permintaan Bupati Gorut yang meminta agar dua jemaah asal Kota Gorontalo dan Boalemo untuk dijemput, namun itu tidak diizinkan Gubernur Rusli, Sebab takutnya akan memberikan penularan jika jemaah tersebut terinfeksi corona.

"Saya minta ketujuh orang itu tetap berada di Gorut dan menjadi tanggung jawab pemda setempat hingga semuanya dinyatakan sehat," tegas Rusli.

Sementara itu, Bupati Gorut Indra Yasin memohon maaf atas lolosnya 7 warga Gorontalo dari Bangladesh itu. Ia mengaku sudah mengambil langkah untuk mengkarantina mereka di Rumah Sakit Zainal Umar Sidiki.

"Saya minta maaf, mereka kini sudah menjalani karantina," kata Indra.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya