Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19, Pemkot Cimahi Tutup Pasar Antri

Pemkot Cimahi menutup sementara operasional Pasar Antri karena teridentifikasi menjadi klaster baru penularan virus Corona (Covid-19).

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 25 Mei 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2020, 15:00 WIB
Penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi Ikuti Tes Swab PCR
Ilustrasi tes swab. Petugas medis mengambil sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Selasa, (5/5/2020). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Kota Cimahi resmi menutup sementara operasional Pasar Antri yang berada di Jalan Sriwijaya Raya, karena teridentifikasi menjadi klaster baru penularan virus Corona (Covid-19). Penutupan Pasar Antri ini dilakukan mulai Minggu (24/5/2020) hingga dua pekan ke depan.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi Chanifah Listyarini menerangkan, penutupan itu dilakukan menyusul diketahuinya dua orang pedagang terkonfirmasi positif Covid-19 hasil tes swab massif yang dilaksanakan otoritas setempat.

"Ya betul, pasar ditutup selama 14 hari mulai Minggu kemarin. Sehingga selama 14 hari ke depan diharapkan melakukan penyemprotan disinfektan, kami harapkan tidak hanya dari kami tetapi juga dari penjualnya," ucap Chanifah, Senin (25/5/2020).

Sebelumnya, dua orang yang dinyatakan positif Corona berdasarkan dua lokasi pemeriksaan berbeda. Pertama, wanita 60 tahun warga Kelurahan Setiamanah, Kecamatan Cimahi Tengah menjalani pemeriksaan swab yang digelar Dinkes di Pasar Antri pada 15 Mei 2020 dengan sasaran 58 pedagang.

Dari pemeriksaan swab menggunakan metode PCR itu, hasil tes keluar pada 23 Mei 20020. Salah satu hasil tes menunjukkan seorang pedagang positif Covid-19.

"Dari Pasar Antri itu ada 58 sampel yang diambil dan memang hasilnya tidak semuanya langsung keluar. Sampai sekarang ada beberapa hasilnya negatif tapi tanggal 23 itu kita dapat satu orang positif Covid-19," tutur Chanifah.

Sedangkan seorang lagi, pedagang di Pasar Antri yang berdomisili di Desa Tani Mulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Pria tersebut mengikuti tes swab yang dilaksanakan Pemkab Bandung Barat setelah mendaftar di Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar).

"Di Bandung Barat juga dilakukan Pikobar yang mendaftar secara sukarela. Awalnya, ada seseorang yang mendaftar di Pikobar dan hasil tesnya positif Covid-19, kebetulan dia salah satu penjual di Pasar Antri," kata Chanifah.

Kedua orang yang dinyatakan positif virus corona tersebut telah dilakukan perawatan. Pasien asal Cimahi telah dirawat di Rumah Sakit Umum Cibabat.

"Untuk penduduk Cimahi langsung kita evakuasi ke Rumah Sakit Cibabat saat hasil tesnya keluar. Sedangkan, untuk warga Bandung Barat diserahkan kebijakannya pada Pemkab Bandung Barat," ujar Chanifah.

Selain menutup pasar sebagai antisipasi penyebaran virus, Dinkes Kota Cimahi akan melanjutkan pemeriksaan Covid-19. Pemeriksaan akan kembali menyasar pedagang dan pembeli.

"Kita akan melihat kondisi, nantinya akan melakukan pengetasan apakah pakai swab test dan rapid test. Besok rapat dengan pengelola dan pedagang pasar," ucap Chanifah.

Chanifah mengungkapkan, saat ini Dinkes Kota Cimahi tengah melakukan tracing kontak erat terhadap dua pedagang yang dinyatakan positif Covid-19 di Pasar Antri.

"Kami mohon masyarakat yang merasa kontak dengan bersangkutan untuk melaporkan ke Puskesmas setempat. Nanti kita data mana yang kontak erat dan kita pilah kalau kontak erat dan intens sekali mungkin akan kita lakukan pengetesan. Soal kapannya tes akan diumumkan di website Pemkot Cimahi," katanya.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya