Gubernur Ganjar Bakal Gencar Gelar Rapid Test di Jateng

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan, dua wilayah di Jawa Tengah masuk zona hijau terkait Corona COVID-19.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Mei 2020, 16:28 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2020, 16:28 WIB
Ganjar Pranowo
Pemerintah provinsi Jawa Tengah siap memulai 'Gerakan 35 Juta Masker' untuk Jateng.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) akan menggencarkan tes massal untuk mendeteksi penyebaran COVID-19.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menuturkan, sejauh ini ada dua wilayah di Jawa Tengah masuk zona hijau, yaitu Rembang dan Tegal. Meski demikian, pihaknya akan terus intensif untuk memantau mengingat pengaruh daerah sekitarnya.

Ketika tes Corona COVID-19 itu marak dilakukan, menurut Ganjar, akan terlihat kondisi dari perkembangan kasus Corona COVID-19.

"Biasanya pengecekan akan meningkat, kalau di tes grafik naik, jangan pernah takut dengan data, biar publik tahu. Transparansi dan integritas harus diberikan ke publik, tanggung jawab itu, apa penyebabnya," ujar Ganjar dalam program acara special Silaturahome yang digelar Liputan6.com, Selasa (26/5/2020).

Lebih lanjut Ganjar menuturkan, hampir 900 ribu pemudik yang masuk ke Jawa Tengah. Angka ini lebih kecil dari periode sebelumnya 5,9 juta. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pun melakukan karantina, rapid test, dan tes swab.

"Hampir 900 ribuan yang sudah masuk lebih kecil dari 5,9 juta, artinya masih oke. Kita karantina," kata dia.

Ganjar menilai, kondisi perkembangan Corona COVID-19 semakin baik di Jawa Tengah.

Tercatat, berdasarkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yang terkonfirmasi positif sebanyak 1.371 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 5.164, dan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 34.698. Rincian pasien terkonfirmasi positif antara lain 583 pasien sedang dirawat, 697 sembuh, dan 91 meninggal. 

"Yang sembuh makin banyak, meninggal semakin sedikit jumlahnya, dunia kesehatan makin baik," ujar dia.

"Alhamdulilah, dari sisi pertumbuhan rendah, bukan berarti kita terbaik, kita gencarkan lagi testnya," ia menambahkan.

Selain itu, pihaknya juga akan mengedukasi masyarakat yang baru datang dari wilayah epinsentrum. Ia mengimbau agar masyarakat lapor. "Ini tak hanya menyelamatkan Anda, tetapi juga tetangga dan orang terdekat," kata dia.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Keliling Bersepeda

Bersama Empat Lembaga, Komnas HAM Sepakati Pelaksanaan Festival HAM Indonesia
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memberi sambutan jelang MoU Festival HAM Indonesia di Jakarta, Rabu (3/10). Acara ini bertema Merawat Keberagaman, Memperkuat Solidaritas Menuju Indonesia yang Inklusif dan Keberkeadilan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, Pemprov Jateng di bawah pimpinan Gubernur Ganjar Pranowo punya cara tersendiri dalam memberikan edukasi kepada masyarakat soal tata cara hidup di tengah pandemi.

Ganjar Pranowo, dalam acara Silaturahome Lebaran Virtual yang digelar Liputan6.com, Selasa (26/5/2020) mengatakan, dirinya kerap berkeliling kampung sambil bersepeda memberikan edukasi ke masyarakat, selain juga menegur langsung orang-orang yang masih melanggar ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Kadang saya masih bertemu sama orang yang tidak pakai masker, ya langsung saya bilangin ayo pakai masker, jaga jarak. Saya juga kalau keliling bawa masker, jadi kalau ada yang bilang gak punya masker, langsung saya kasih. Saya ikutin terus sampai dia pakai," katanya.

Ganjar Pranowo juga mengatakan, ada beberapa daerah di Jateng yang masuk dalam kategori daerah hijau Covid-19. Ini yang harus dipantau terus karena status hijau bukan seterusnya, tapi berpengaruh dengan daerah-daerah di sekitarnya.

"Makanya kita buat random testing. Cek satu-satu. Tapi biasanya dengan pengecekan massal itu grafik akan meningkat, Tapi kita enggak perlu takut data. Justru integritas yang perlu kita kasih ke publik,” katanya.

Ganjar juga mewanti-wanti orang yang masih nekat datang ke daerah Jawa Tengah untuk mau diperiksa dan karantina. Hal itu, kata Ganjar, yang bisa menolong semua orang dari penyebaran Covid-19.

Soal kehidupan new normal, Ganjar telah mengintervensi beberap pabrik dan kantor untuk mau melakukan standar protocol kesehatan.

"Kemarin saya datang ke pabrik rokok di Kudus. Bosnya telepon saya, saya bilang ini harus ketat, ini tanggung jawab saya. Buat jarak, pakai masker, pakai tabir, flownya dibuat, buat tempat cuci tangan dan sebagainya," katanya.

Namun demikian, Ganjar mengaku Jawa Tengah belum siap melakukan kehidupan new normal. Dirinya ingin menurunkan dulu grafik pertumbuhan Covid-19.

"Kalau belum (turun), jangan dulu," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya