Liputan6.com, Kendari - Seorang pria di Kota Kendari bernama Salman (40) membuat heboh usai menerobos markas Brimob Polda Sulawesi Tenggara, Sabtu (20/6/2020) sekitar pukul 16.20 Wita. Dua hari setelah aksinya membuat panik, pria ini masuk ke Rumah Sakit Jiwa Kendari, Senin (22/6/2020).
Sebelumnya, dalam rekaman video yang ramai beredar, Salman terlihat di depan pos penjagaan Markas Brimob Polda Sultra. Menggunakan baju gamis, Salman memegang payung berwarna biru-putih sebagai tameng.
Awalnya, Salman terlihat berteriak-teriak dan menunjuk ke arah anggota polisi. Salman terdengar meneriakkan suara takbir dan terus berjalan ke arah belasan anggota polisi.
Advertisement
Baca Juga
Tak peduli ada polisi yang berusaha mengadang jalannya, dia terus menerobos masuk. Untuk menghentikan aksi nekatnya, beberapa anggota polisi sempat mengeluarkan tembakan peringatan ke udara.
Saat perhatian Salman teralihkan karena teriakan dan tembakan peringatan, salah seorang anggota Brimob, mengendap-endap dari arah belakang. Hanya dalam hitungan detik, anggota polisi yang memakai kaus hitam itu tiba-tiba menerjang dan membanting Salman ke tanah.
Selanjutnya, belasan anggota polisi lainnya maju dan mengerumuni pelaku. Salman kemudian diamankan dan dibawa masuk ke dalam markas Brimob.
Kasat Brimob Polda Sultra, Kombes Pol Adarma Sinaga SIK mengatakan, pria ini tiba-tiba masuk. Awalnya, dia dihentikan di penjagaan tetapi tak hirau, kemudian menerobos penjagaan petugas.
"Anggota awalnya sudah bicara baik-baik, namun tak digubris pelaku. Saat itulah, dia sempat terlihat seperti dalam video, kasus ini kami serahkan ke Polda Sulawesi Tenggara," ujar Adarma Sinaga.
Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Ferry Walintukan SIK mengatakan, pria yang sempat bikin heboh usai mengamuk di markas Brimob Polda Sultra itu sudah dibawa ke RSJ Kendari. Diantar anggota Polda Sultra, dia diperiksa kondisi kejiwaannya.
"Memang ada riwayat dia pernah masuk di rumah sakit jiwa. Dia agak kurang," ujar Ferry Walintukan.
Dia menjelaskan, alasan Salman masuk dan menerobos masuk di Markas Brimob karena hendak berdakwah. Namun, apa pun alasannya, Salman mestinya melalui prosedur saat masuk berdakwah di markas.
"Saat itu beberapa anggota polisi lagi berjaga di pintu, berusaha menanyakan identitas dan tujuannya namun dia tidak gubris. Saat penjaga berusaha mengadang agar tak masuk karena tak sesuai prosedur, Salman berusaha menerobos, makanya dilumpuhkan dengan dibanting," jelas Ferry Walintukan.
Usai Salman menerobos masuk markas Brimob Polda Sultra, polisi menemukan fakta baru. Pria ini, pernah dirantai selama setahun oleh kerabatnya, lalu masuk rumah sakit jiwa pada 2009 karena sering menyerang orang lain.
Saksikan juga video pilihan berikut ini :