Alasan Basarnas Hentikan Pencarian 3 Korban Kapal Karam di Padang

Pemantauan tetap dilakukan jika ada tanda-tanda keberadaan korban kapal karam

oleh Novia Harlina diperbarui 28 Jun 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2020, 13:00 WIB
Tim SAR Kota Padang melakukan pencarian terhadapa korban kapal nelayan yang karam di Perairan Kota Padang.
Tim SAR Kota Padang melakukan pencarian terhadapa korban kapal nelayan yang karam di Perairan Kota Padang. (Liputan6.com/ Dok SAR Padang)

Liputan6.com, Padang - Setelah satu minggu, proses pencarian terhadap 3 korban kapal yang karam di perairan Kota Padang, Sumatera Barat dihentikan. Dihentikannya pencarian ini, sesuai standar operasional prosedur pencarian yang telah berlangsung sepekan.

Meski demikian pemantauan tetap dilakukan oleh pihak terkait, jika sewaktu-waktu ada tanda-keberadaan korban kapal tenggelam tersebut.

"Operasi SAR memang dihentikan, namun selanjutnya dipantau oleh Satrol Lantamal II Padang," kata Kepala SAR Padang, Asnedi kepada Liputan6.com, Sabtu (27/6/2020).

Menurutnya selama operasi pencarian, tim gabungan telah menyisir mulai Pantai Padang hingga Pesisir Selatan. Termasuk kawasan pulau-pulau di perairan laut Sumbar.

Namun keberadaan 3 korban yang bernama Ridwan Gazali, Yudi Trianda dan Sandri Sanie belum diketahui sejak kapal itu karam pada Minggu, 22 Juni 2020.

Operasi pencarian ini setidaknya mengerahkan 7 unit alutista kapal, juga sempat mengunakan helikopter BNPB.

"Seluruh daya sudah kami lakukan selama sepekan terakhir," ujarnya.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait termauk kelompok nelayan dan Basarnas Bengkulu, jika ada tanda-tanda keberadaan korban kapal karam tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:


Kronologi Kejadian

KM Arung Samudera Karam Terhantam Ombak di Bengkulu, Tujuh ABK Hilang
Ilustrasi kapal tenggelam. Ilustrasi: Kriminologi.id

Sebelumnya Dirpolairud Polda Sumbar AKBP SM Hasibuan, menerangkan, kronologi peristiwa yang terjadi Minggu, 22 Juni 2020 sore tersebut berawal ketika sekitar 17 orang masyarakat memancing di perairan Gosong Gadang Kota Padang.

Ketika itu mesin kapal macet. Kemudian salah seorang dari mereka meminta kapal bantuan untuk menjemput.

Kapal penjemput berisikan tiga orang datang menjemput, dan membawa 10 orang pemancing ke kapal bantuan tersebut.

"Sisanya tujuh orang pemancing juga bisa menyelamatkan diri dan berhasil sampai ke Pelabuhan Muaro Padang," ujar Hasibuan.

Namun, kapal yang menjemput tadi justru karam karena gelombang tinggi. Operasi SAR dilakukan dan ditemukan 10 orang keesokan harinya.

"tiga orang sisanya belum ditemukan," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya