Liputan6.com, Manado - Warga Sulut, khususnya yang menggunakan transportasi laut, diingatkan untuk mewaspadai gelombang tinggi yang akan menerjang perairan Sulut dalam beberapa hari ke depan. Ini disampaikan pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Kecepatan angin dapat memicu tinggi gelombang pada perairan wilayah kepulauan di Sulut,” ungkap Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung Ricky D Aror pada, Minggu (2/3/2025).
Advertisement
Dia mengatakan, pada umumnya angin bertiup dari arah utara - timur dengan kecepatan antara 6-20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di sekitar perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe dan perairan Kabupaten Kepulauan Talaud, yang dapat mendukung peningkatan tinggi gelombang di wilayah tersebut dan sekitarnya.
Advertisement
“BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan Sulut dan sekitarnya hingga tanggal 5 Maret 2025,” ujarnya.
Tinggi gelombang antara 1,25 - 2,5 meter (sedang) berpeluang terjadi di wilayah perairan selatan Sulut, perairan Minahasa Utara, perairan Kabupaten Kepulauan Sitaro, perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan perairan Kabupaten Kepulauan Talaud.
“Kami berharap warga mewaspadai risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran, seperti perahu nelayan, memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter,” tuturnya.
Selanjutnya kapal tongkang, memperhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Kapal feri, diminta waspada kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
“Sedangkan kapal ukuran besar, seperti kapal kargo/kapal pesiar, waspada kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter,” ujarnya.
Pantauan Liputan6.com di pesisir Pantai Manado, puluhan perahu nelayan ditambahkan karena cuaca cukup ekstrem dalam beberapa hari terakhir ini. Para nelayan yang enggan melaut memilih untuk memarkir sementara perahu mereka, sambik menunggu cuaca kembali normal.
“Untuk sementara kami parkir dulu perahu, tidak melaut sampai cuaca normal,” ujar Ungke, salah satu nelayan di Pantai Karangria Manado.
Baca Juga