Liputan6.com, Yogyakarta- Pramuka yang diperingati setiap 14 Agustus di Indonesia merupakan salah satu simbol gerakan pemuda. Tidak hanya di Indonesia, melainkan di seluruh dunia. Hal ini pula yang melatarbelakangi hampir semua negara menerbitkan prangko atau benda filateli seri kepanduan.
Indonesia sangat sering menerbitkan prangko seri Pramuka mengingat pentingnya kepanduan di Indonesia. Seri kepanduan Indonesia atau Pramuka tercatat telah terbit 19 kali sejak 1955 sampai 2019.
Gita Noviandi yang merupakan Sekretaris Jenderal Perkumpulan Filatelis Indonesia berhasil membawa pulang medali emas dari Singapura pada 2016 karena koleksi filateli bertema Pramuka. Ia mengoleksi benda filateli tentang Pramuka dari hampir seluruh dunia.
Advertisement
Baca Juga
Koleksinya antara lain meliputi, benda filateli yang menunjukkan sejarah kepanduan, Bapak Pandu sedunia Lord Baden Powell, Bapak Pandu Indonesia Sri Sultan Hamengkubuwono IX, kecakapan Pramuka, aktivitas, dan nilai-nilai positif Pramuka lainnya.
Selama pandemi, mengoleksi prangko atau filateli menjadi tren di kalangan aktivis dan peserta didik Pramuka. Bukan hanya prangko, melainkan juga benda filateli lainnya, seperti, carik kenangan, sampul hari pertama, sampul peringatan, sampul surat, kartu pos, dan sebagainya.
Bambang Pamungkas, aktivis sekaligus pembina pramuka di Yogyakarta, misalnya, telah mengoleksi benda filateli seri kepanduan sejak SMP atau tingkat penggalang. Ia tertarik denga perangko ketika mengikuti uji kecakapan khusus Pramuka.
“Lalu keterusan sampai sekarang dan saat ini saya mengarahkan binaan saya untuk mengikuti uji kecapakan tentang filateli di Pramuka,” ujarnya, Jumat (14/8/2020).
Sementara akktivis Pramuka lainnya, Sudjono AM, mendorong aktivis dan peserta didik Pramuka yang dikenalnya di beberapa kota di Indonesia untuk menata kembali koleksi filatelinya.
“Saya dorong untuk tema khusus seperti Pramuka dan bisa ada diskusi aktif secara daring sehingga Pramuka kembali menjadikan filateli sebagai hobi yang asyik serta positif,” ucapnya.
Ketua Kwartir Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, GKR Mangkubumi mendukung Pramuka di Indonesia dan khususnya di DI Yogyakarta untuk mendokumentasikan sejarah Pramuka melalui filateli. Ia menilai belajar dengan media prangko menjadi daya tarik dan keunikan tersendiri.
“Terlebih, mengenal kepanduan dengan filateli menjadikan pengetahuan kita semakin matang tentang Pramuka",” tuturnya.