Yulistra Ivo Azhari Didapuk Jadi Bunda Literasi Kalimantan Tengah

Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran didapuk menjadi Bunda Literasi Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) periode 2020-2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Sep 2020, 14:13 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2020, 14:13 WIB
Bunda Literasi Kalteng
Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran didapuk menjadi Bunda Literasi Provinsi Kalimantan Tengah periode 2020-2021. (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Palangkaraya - Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran didapuk menjadi Bunda Literasi Provinsi Kalimantan Tengah periode 2020-2021. Pelantikan dilakukan secara daring, Selasa (15/9/2020). Pengukuhan ini merupakan rangkaian dari Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca Nasional. Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran dikukuhkan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) yang diwakili oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Deni Kurniadi.

Acara juga dilanjutkan dengan pengukuhan Glory Kriswantara sebagai Duta Baca Provinsi Kalteng dan pengukuhan Novi Silvia dan Duta Baca Anak/Remaja daerah Provinsi Kalteng. Selain pengukuhan, dalam acara tersebut juga dicanangkan Gerakan Kalimantan Tengah Membaca.

Kepala perpusnas Muhammad Syarif Bando meyakini, Bunda Literasi Kalteng mampu menjadi teladan bagi masyarakat supaya membaca menjadi bagian budaya masyarakat Kalteng.

"Saya percaya bahwa saudari dapat menjadi role model dan menginspirasi dalam mewujudkan pemerintah Kalteng yang terbuka dan berbasis elektronik," kata Syarif Bando.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Deni Kurniadi mengatakan, mereka yang dikukuhkan ini akan menjadi pembela dan pejuang membaca di daerahnya masing-masing. Menurut dia, gerakan budaya membaca bukan hanya tugas pemerintah. Ini tugas semua komponen masyarakat. Meskipun demikian, diperlukan dukungan nyata dan terprogram dari setiap Pemimpin daerah dan tokoh-tokoh di daerah tersebut.

"Tugas mulia yang harus dinyalakan. Masyarakat harus terlibat untuk membudayakan membaca hingga ke desa-desa," kata Deni.

Ia mengungkapkan, bukan hal mudah menggelorakan meningkatkan budaya baca. Banyak tantangannya. Perlu diakui bahwa mayoritas masyarakat Indonesia belum melakukan kegiatan membaca sebagai suatu kebutuhan hidup.

Untuk mencapai masyarakat yang memiliki kegemaran membaca, maka dibutuhkan suatu upaya yang dilakukan oleh pemerintah secara terprogram, terarah dan berkelanjutan melalui kegiatan promosi agar masyarakat lebih mengerti arti pentingnya perpustakaan dan membaca bagi kehidupannya.

Karena itu dibutuhkan komitmen bersama seluruh lapisan masyarakat khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah untuk membangun budaya baca. Dengan dimulainya dengan Pencanangan Gerakan Kalimantan Tengah Membaca sekaligus pengukuhan Bunda Lierasi, Duta Baca Daerah dan, Duta Baca Anak untuk mendukung program-program yang akan kita lakukan bersama.

Seorang Bunda Literasi dan Duta Baca mempunyai tugas yang sangat penting untuk dapat mempromosikan, menumbuhkembangkan serta meningkatkan kegemaran membaca masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah sehingga akan membangun 'awareness' terhadap Perpustakaan.

"Saya mengucapkan selamat kepada Bunda Literasi, Duta Baca Daerah, dan Duta Baca Anak terpilih yang diiharapkan dapat menginsprirasi, mendorong tumbuh dan bangkitnya kegemaran membaca di Provinsi Kalimantan Tengah," ujar Deni.

Deni berharap Bunda Literasi Kalteng, Duta Baca Daerah, dan Duta Baca Anak Kalteng mampu memberikan dampak bagi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia  (SDM) di Provinsi Kalimantan Tengah. Hal itu menjadi penting untuk mendukung tercapainya visi Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu terwujudnya layanan informasi publik yang handal dan berkualitas.

"Mari kita melangkah bersama seiring sejalan, satu arah, dan satu tujuan, demi terwujudnya cita-cita bangsa kita, yaitu sebagai bangsa yang cerdas, maju, sejahtera dengan karakter berbudaya gemar membaca untuk menumbuhkan kreativitas, inovasi dan kemandirian ekonomi," ungkapnya. 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya