Duh, Keluarga Ini Nekat Buka Peti dan Mandikan Jenazah Pasien Covid-19 Meski Dilarang

Keluarga dibantu oleh beberapa orang memandikan, mengkafani dan hendak memakamkan jenazah pasien Covid-19 tersebut tanpa protokol Covid-19

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 22 Sep 2020, 00:30 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2020, 00:30 WIB
Angka Kematian Akibat COVID-19 Nyaris 10 Ribu Orang
Proses pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Sabtu (19/9/2020). Hingga Sabtu (19/9), angka positif COVID-19 di Indonesia bertambah menjadi 240.687 orang, sembuh 174.350 dan meninggal dunia 9.448. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Cilacap - Satu keluarga di Cilacap, Jawa Tengah nekat membuka peti dan memandikan jenazah salah satu anggota keluarganya yang meninggal dunia suspek Covid-19. Belakangan, jenazah tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 usai hasil swabnya diumumkan.

Sebelumnya pihak rumah sakit telah melarang keluarga membuka, apalagi memandikan jenazah tersebut lantaran berisiko tinggi tertular Covid-19 walau hasil swabnya belum keluar. Sebab, indikasi gejalanya mengarah ke Covid-19, meski ada bawaan penyakit ginjal.

Namun, kala itu ada salah satu anggota keluarganya yang nekat membuka dan memandikan jenazah. Akhirnya keluarga dibantu oleh beberapa orang memandikan, mengkafani dan hendak memakamkan jenazah pasien Covid-19 tersebut tanpa protokol Covid-19.

“Itu anaknya, dari Jakarta. Itu yang ngotot untuk memandikan jenazah bapaknya,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Cilacap, M Wijaya, Senin (21/9/2020).

Belakangan, hasil tes swab keluar dan jenazah terkonfirmasi Covid-19. Mendapat informasi itu, gugus tugas langsung ke lokasi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Swab Massal Kontak Erat

Jumlah Korban Covid-19 Terus Bertambah
Petugas Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman membawa jenazah pasien COVID-19 untuk dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta, Rabu (17/6/2020). Tercatat ada penambhan 1.031 orang total kasus hingga Rabu (17/6/2020) pukul 12.00 WIB sebanyak 41.431 orang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kemudian, gugus tugas mendata kontak erat, mulai pihak keluarga inti, hingga orang-orang yang diduga berinteraksi dekat dengan jenazah pasien Covid-19 tersebut. Selanjutnya, gugus tugas melakukan tes swab massal ke kontak erat jenazah pasien Covid-19 ini.

“Kalau jumlah keseluruhan yang sudah diswab belum ketahuan. Karena hari ini kita juga masih tracing,” ujarnya.

Informasi yang dihimpun, pasien suspek Covid-19 meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Banyumas, pada Rabu (16/9/2020).

Meski sudah dilarang oleh rumah sakit dan gugus tugas, keluarga tetap membuka peti dan memandikan jenazah pasien suspek itu lantaran yakin bahwa anggota keluarganya tidak terpapar Covid-19.

Namun, pada Sabtu (19/9/2020), hasil tes swab keluar dan jenazah tersebut positif Covid-19. Karenanya, langkah antisipasi terus dilakukan untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19.

“Ya tadinya belum keluar haslilnya. Tapi ternyata positif,” ucap Wijaya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya