Liputan6.com, Solo - Dinas Perdagangan Solo menutup kembali operasional Pasar Harjodaksino, Solo, selama tujuh hari. Penutupan ini akibat adanya penemuan dua pedagang dan satu petugas kebersihan di pasar tersebut yang terpapar positif Covid-19.
Lurah Pasar Harjodaksino, Listianto mengatakan penutupan pasar itu dilakukan karena adanya suami pedagang yang meninggal dunia karena Covid-19. Bahkan, sang istri yang setiap harinya berdagang di paar tersebut juga ikut terkonformasi positif Covid-19.
Advertisement
Baca Juga
"Hasil tracing di Pasar Harjodaksino yang kena Covid, selain pedagang yang suaminya meninggal itu juga ada satu pedagang lainnya dan petugas kebersihan sehingga total ada 3 orang yang kena Covid," katanya, Senin, (26/10/2020).
Penutupan pasar itu awalnya hanya dilakukan mulai hari Minggu, 25 Oktober 2020 pukul 16.00 WIB hingga Senin, 26 Oktober 2020 pukul 24.00 WIB. Namun, rencana penutupan itu diperpajang selama tujuh hari, hingga 1 November 2020 mendatang.
"Ini pedagang sampai protes semua adanya penutupan pasar. Mau gimana lagi memang tugas saya begitu kok, atas perintah pimpinan, saya sampaikan," ujarnya.
Â
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Dua Kali Ditutup
Penutupan Pasar Harjodaksino yang dilakukan kali ini bukanlah yang pertama. Sebab, sebelumnya pasar tersebut juga pernah ditutup pada Juli lalu karena adanya temuan kasus pedagang yang positif Covid-19.
"Dulu pernah ditutup dan kali ini ditutup lagi. Kami jelaskan ke mereka dan memahaminya. Selama ditutup dilakukan penyemprotan disinfektan untuk memutus mata rantai Covid-19," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Solo, Heru Sunardi mengungkapkan berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan Solo bakal dilakukan tracing secara masif kepada para pedagang. Pasalnya, penanganan di pasar tersebut harus optimal lantaran pasar tersebut telah dua kali ditutup akibat adanya pedagang yang positif terpapar Covid-19.
"Akan dilakukan swab secara besar-besaran paling nggak kalau bisa minimal itu 50 pedagang tapi itu tergantung kesiapan pedagangannya," ucapnya.
Advertisement