Angin Kencang Melanda Gunungkidul, Puluhan Rumah Warga Rusak

Angin kencang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Gunungkidul, akibatnya puluhan rumah warga rusak.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Nov 2020, 10:11 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2020, 10:11 WIB
Ilustrasi – hujan lebat disertai angin kencang rawan terjadi pada musim pancaroba. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – hujan lebat disertai angin kencang rawan terjadi pada musim pancaroba. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Gunungkidul - Puluhan rumah di tiga wilayah kecamatan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, rusak usai angin kencang melanda kawasan tersebut, Kamis sore (4/11/2020).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyebut, rumah warga yang rusak tersebar di Kecamatan Gedangsari, Nglipar, dan Karangmojo di Kabupaten Gunungkidul.

"Saat ini, Tim Reaksi Cepat masih melakukan pendataan dan pertolongan bersama masyarakat setempat. Berdasarkan laporan sementara, tidak ada korban jiwa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, Jumat (6/11/2020).

Berdasarkan data BPBD Gunungkidul, terjangan angin kencang menimbulkan dampak paling parah di Kecamatan Nglipar, menyebabkan kerusakan 52 rumah di Kalurahan Nglipar dan satu kandang bebek di Kalurahan Pengkol.

Di Kecamatan Karangmojo, terjangan angin kencang menyebabkan kerusakan delapan rumah di Padukuhan Nglampar, dua rumah di Padukuhan Kenteng, dan tujuh rumah di Padukuhan Wiladeg.

Selain itu, angin kencang menyebabkan pohon tumbang dan mengakibatkan kerusakan rumah beberapa warga di beberapa padukuhan di di Kapanewon Gedangsari.

Bencana alam tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun diperkirakan mengakibatkan kerugian sampai ratusan juta rupiah.

"Akibat jaringan listrik tegangan tinggi yang terputus karena tertimpa pohon yang tumbang ini, ribuan pelanggan listrik terpaksa tidak bisa menikmati aliran listrik," kata Edy.

Edy mengimbau warga yang berada di kawasan rawan bencana alam meningkatkan kewaspadaan dan segera meninggalkan rumah untuk menyelamatkan diri jika sudah melihat tanda bahaya.

"Kami sudah membentuk Destana (desa tangguh bencana) di tingkat desa/kalurahan dengan harapan bila terjadi bencana bisa langsung tanggap dan langsung dapat mengambil langkah untuk menekan dampak yang ditimbulkan dari potensi bencana," katanya.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya