Liputan6.com, Sidrap - Sebuah video pertikaian antar dua kelompok warga viral di media sosial beberapa hari belakangan ini. Pertikaian tersebut dipicu oleh sekelompok warga yang tidak terima lantaran aktivitas tambang galian C yang berada di Sungai Bila, Kabupaten Sidrap kembali beroperasi.
Dalam video berdurasi hampir 1 menit itu, terlihat sekelompok warga membawa senjata tajam mulai dari badik, parang hingga tombak. Suasana terlihat sangat mencekam, karena kedua kelompok saling teriak dan hendak saling serang.
Advertisement
Baca Juga
"Iya betul kejadiannya tanggal 2 November lalu. Jadi ada dua kelompok yang bertikai yakni warga dan pekerja tambang. Warga tidak terima karena tambang yang dikelola oleh CV Egha itu beroperasi kembali," kata Kapolres Sidrap, AKBP Leonardo Panji kepada Liputan6.com, Sabtu (7/11/2020).
Belakangan sejumlah pengguna Facebook dan Instagram yang mengunggah video pertikaian itu dan menuliskan takarir bahwa pihak kepolisian tidak menangani pertikaian tersebut. Leonardo pun membantah hal tersebut, ia pun dengan tegas mengatakan bahwa pihaknya telah menutup aktivitas tambang tersebut.
"Itu tidak benar, kita telah menutup semua aktivitas tambang di Sungai Bila," terang Leonardo.
Tidak hanya itu, pihak Polres Sidrap bahkan telah memediasi warga dan para pekerja yang bertikai karena tambang itu beroperasi kembali. Meski begitu Leonardo memastikan bahwa proses hukum kasus tersebut akan tetap berlanjut, apalagi kedua belah pihak telah saling lapor.
"Kita bahkan sudah proses secara hukum. Karena kedua belah pihak saat ini sudah saling lapor," ucapnya.