Liputan6.com, Jakarta - Vietnam merayakan 30 tahun perjalanannya dalam integrasi internasional, dengan ASEAN sebagai titik awal serta jembatan menuju keterlibatan yang lebih luas di tingkat regional dan global.
Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (PKV), To Lam, mengungkapkan bahwa dari negara yang pernah mengalami isolasi akibat embargo, kini Vietnam telah menjalin hubungan diplomatik dengan ratusan negara serta berpartisipasi aktif dalam puluhan organisasi internasional dan regional.
Advertisement
Baca Juga
"Dari negara yang pernah terisolasi karena embargo, Vietnam kini telah menjalin hubungan diplomatik dengan 194 negara dan berpartisipasi aktif dalam lebih dari 70 badan internasional dan regional," kata dia dalam kunjungannya ke Sekretariat ASEAN dalam rangka Perayaan 30 Tahun Keanggotaan Vietnam di ASEAN, Jakarta, Senin (10/3/2025).
Advertisement
Selain itu, Vietnam juga telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan lebih dari 60 negara dan ekonomi, menjadikannya salah satu dari 40 ekonomi terbesar di dunia serta masuk dalam 20 destinasi utama perdagangan dan investasi global.
To Lam menekankan bahwa Vietnam telah membangun kemitraan strategis dan komprehensif dengan 35 negara, termasuk seluruh anggota ASEAN dan mitra utama organisasi tersebut.
Kerja sama dengan ASEAN, disebutnya telah memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan yang stabil bagi pertumbuhan dan perkembangan Vietnam di kancah global.
"Saya berani mengatakan bahwa kerja sama dengan anggota ASEAN dan jaringan mitranya telah menjadi kontributor penting untuk mengamankan lingkungan yang damai dan stabil guna memfasilitasi pembangunan dan kemakmuran Vietnam yang terus bertumbuh," lanjutnya.
Peran Vietnam di Panggung Internasional
Sebagai aktor yang dipercaya, proaktif, dan konstruktif di tingkat regional maupun internasional, Vietnam terus berkontribusi dalam berbagai forum global.
Partisipasi Vietnam sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, anggota Dewan Hak Asasi Manusia, serta keterlibatannya dalam Forum Regional ASEAN (ARF), KTT Asia Timur (EAS), dan APEC menunjukkan peran aktifnya di dunia internasional.
Selain itu, kepemimpinan Vietnam sebagai Ketua ASEAN pada tahun 1998, 2010, dan 2020 telah diakui secara luas.
"Vietnam menyadari bahwa dengan semakin besarnya status internasional, muncul tanggung jawab yang lebih besar—terhadap saudara-saudara ASEAN, mitra kami, dan komunitas global yang lebih luas," tegas To Lam.
Advertisement
Misi Ekonomi Vietnam
Vietnam kini memasuki babak baru pembangunan nasional dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun ini, serta ekspansi dua digit di tahun-tahun mendatang. Negara ini bercita-cita menjadi negara industri modern pada 2030 dan negara berpenghasilan tinggi pada 2045.
Untuk mencapai visi tersebut, Vietnam akan mengutamakan transformasi model pertumbuhan yang berfokus pada kualitas, efisiensi, dan daya saing. Kemajuan berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi, dan digitalisasi akan menjadi motor utama pembangunan ekonomi.
Meski begitu, To Lam menekankan bahwa manusia tetap menjadi pusat pertumbuhan, dengan membangun negara hukum yang berlandaskan prinsip “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.”
