Hujan Tangisan di Pinggir Kali Sungapan Kebumen pada Petang Nan Suram

Kegemarannya berenang di sungai, berujung maut. Ia ditemukan meninggal dunia di sebuah kali sesaat setelah warga melihatnya berenang

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 22 Nov 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2020, 17:00 WIB
Seorang bocah berusia sembilan tahun meninggal tenggelam di Sungai Sungapan, Kebumen. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen)
Seorang bocah berusia sembilan tahun meninggal tenggelam di Sungai Sungapan, Kebumen. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen)

Liputan6.com, Kebumen - Kisah ini menjadi salah satu risalah, orang tua harus mengawasi betul saat buah hati sedang bermain. Terlebih, jika mereka bermain di wilayah berisiko, berenang di sungai misalnya.

Salah-salah, karena kurangnya pengawasan permainan berujung petaka. Ini, seperti yang dialami oleh MF bocah laki-laki berusia sembilan tahun warga Desa Pucangan Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen ini misalnya.

Kegemarannya berenang di sungai, berujung maut. Ia ditemukan meninggal dunia di sebuah kali sesaat setelah warga melihatnya berenang.

Salah satu warga, sekitar pukul 16.00 WIB, sempat melihat tiga anak kecil mandi di sungai itu. Salah satunya adalah korban.

Kasubbag Humas Polres Iptu Sugiyanto mengungkapkan, MF ditemukan meninggal dunia di Kali Sungapan, Ambalkebrek Kecamatan Ambal, atau sungai tak jauh dari rumahnya sekitar pukul 19.30 Wib, Jumat (21/11).

"Awalnya korban bersama temannya main di kali. Selanjutnya pada pukul 17.00 WIB, dua temannya mengajak pulang namun korban tidak mau," Iptu Sugiyanto menjelaskan melalui keterangan tertulis, Sabtu (21/11/2020).

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Penemuan Jasad Bocah yang Tenggelam

Karena hari sudah petang, selanjutnya anggota keluarga mencari korban. Ditengah kecemasan anggota keluarga, korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia, di dasar sungai itu.

Lebih lanjut diungkapkan Kasubbag Humas, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan oleh Inafis Polres Kebumen dan Polsek setempat, tidak ditemukan tanda penganiayaan.

Hal ini juga diperkuat hasil pemeriksaan oleh Bidan Desa setempat, tidak menemukan luka yang mengarah pada perbuatan kejahatan.

"Hasil penyelidikan di lapangan, korban meninggal karena kurang hati-hati, sehingga tenggelam," pungkasnya.

Iptu Sugiyanto berpesan kepada seluruh masyarakat untuk lebih mengawasi lagi anak-anaknya.

Terlebih saat ini musim hujan, aliran sungai sedang deras-derasnya.

"Jangan biarkan anak bermain sendiri. Harus didampingi orang tua. Sungai bukan tempat yang aman untuk bermain," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya