Liputan6.com, Palembang - Aliran Sungai Musi yang membelah kawasan hulu dan hilir di Kota Palembang, menjadi salah satu sumber air masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel).
Kendati banyak anak Sungai Musi yang mulai terkontaminasi sampah rumah tangga, namun ada beberapa daerah di tepian Sungai Musi yang masih digunakan warga untuk beraktifitas.
Advertisement
Baca Juga
Seperti di Lorong Masjid Jami Kecamatan Plaju Palembang. Setiap pagi dan sore hari, anak-anak di sekitar lokasi lebih suka mandi pagi di tepian Sungai Musi.
Mereka tampak berlomba-lomba melompat dari jalan aspal yang dibangun ke tepian Sungai Musi ke bentangan aliran sungai yang sangat segar.
Bahkan anak-anak tersebut tak segan untuk melepas seluruh pakaiannya, agar bisa benar-benar menikmati sejuknya air sungai sebelum disinari matahari.
Di tengah aktifitas tersebut, ada beberapa ibu rumah tangga yang menemani anak-anaknya berenang di tepian Sungai Musi.
Biasanya para wanita mencuci pakaian dan piring, menggosok gigi hingga mandi dengan kain jarik, sembari memantau anak-anaknya yang lincah bermain-main air.
Emi (37), salah satu warga sekitar mengatakan, aktifitas mandi di pinggir Sungai Musi menjadi keseharian warga sekitar.
“Ini menjadi hiburan anak-anak di tepian Sungai Musi Palembang. Jadi setiap hari kami mandi di sini, jadi sekaligus menghemat penggunaan air di rumah,” ucapnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Pandai Berenang
Karena tinggal di tepian Sungai Musi Palembang, warga Palembang lihai berenang bahkan menyelam ke kedalaman tertentu. Bahkan banyak dari mereka juga, yang bekerja sebagai nelayan.
Aktifitas berenang di pagi hari biasanya dimulai sekitar pukul 06.00 WIB. Sedangkan di sore hari, tepian Sungai Musi di kawasan ini sudah dipadati anak-anak sekitar pukul 16.00 WIB.
Kendati air di Sungai Musi tidak jernih, namun ada kesegaran tersendiri ketika mandi di aliran Sungai Musi tersebut. Anak-anak juga sering berburu enceng gondok, untuk membuat berbagai kreasi.
Advertisement