Liputan6.com, Aceh - Banjir kolosal terjadi di beberapa wilayah di Bumi Serambi Mekah, Aceh. Dua terparah di antaranya di Aceh Timur dan Aceh Utara.
Di Aceh Timur, satu unit rumah warga di Desa matang Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur rusak berat akibat diterjang banjir, sementara 14,566 rumah terendam.
"Satu unit rumah milik Rahma Tina (34) hanyut terbawa arus akibat hujan deras sejak Jumat (4/12) sehingga meluapnya sungai di daerah setempat,"kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur Ashadi di Idi, Minggu, dikutip Antara.
Advertisement
Baca Juga
Ashadi mengatakan sedangkan laporan sementara hingga kini tercatat 14,566 unit rumah yang tersebar d 176 Desa di 17 Kecamatan di daerah itu terendam dengan ketinggian air rata-rata 30 hingga 120 centimeter dari lantai rumah.
"Untuk total jumlah pengungsi saat ini 6.409 jiwa dalam 1.708 KK yang terdapat sejumlah kecamatan seperti Madat, Darul Aman, Idi Rayeuk, Pereulak Barat, Nurussalam, Ranto Pereulak, Indra Makmur, Sungai Raya dan Pereulak Timur,"sebut Ashadi.
Sedangkan untuk korban jiwa yang terbawa arus, kata dia, satu dari dua yang meninggal dunia yakni Lia Ramadhani (14) warga Gampong Masjid, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur. Sementara temannya yang selamat yakni Fitri (14) dari desa dan kecamatan yang sama.
Ia menambahkan kerusakan lain dampak dari banjir kali ini juga mengakibatkan kerusakan 4 unit jembatan penghubung antar desa.
“Ada empat unit jembatan yang rusak akibat banjir. Tapi kita masih terus mendata kerusakan berbagai fasilitas umum lainnya serta koordinasi dengan instansi terkait penyaluran logistik melalui Dinas Sosial,”demikian Ashadi.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Jalan di Aceh Utara Tak Bisa Dilalui
Banjir yang merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh dilaporkan semakin parah, bahkan jalan nasional Banda Aceh-Medan, tepatnya di Kecamatan Lhoksukon tidak bisa dilalui semua jenis kendaraan.
Pantauan Antara, arus banjir luapan dari Krueng (Sungai) Peutoe di wilayah Lhoksukon mengalir cukup deras dari arah Selatan menuju Utara, yang melintasi kawasan ibukota Kecamatan Lhoksukon.
Air diperkirakan setinggi lutut orang dewasa atau 30-50 centimeter di ruas jalan nasional di pusat Kota Lhoksukon. Akibatnya, hanya kendaraan besar dan tinggi yang dapat melintasi, sedangkan kendaraan jenis sedan dan city car lainnya akan kandas.
Di sejumlah seperti di Kampung Baro, Lhoksukon, ketinggian air di halaman rumah warga mencapai 2,5 meter. Sedangkan di dalam rumah rata-rata 1 meter.
Termasuk Kantor Polsek Lhoksukon ikut tenggelam, hanya tersisa terlihat atap.
Kondisi terkini, titik pengungsian masyarakat masih tersebar, mulai dari rumah tetangga, saudara, serta tempat-tempat yang lebih tinggi. Bahkan di beberapa lokasi warga juga mulai membuka dapur umum ruas jalan.
Belum semua korban terdampak banjir di Lhoksukon telah menerima bantuan masa panik.
Informasi dihimpun, pemerintah melalui Dinas Sosial Aceh Utara akan menyalurkan bantuan masa panik terhadap korban banjir di sejumlah kecamatan per hari ini.
Sementara petugas di sejumlah kecamatan lainnya masih terus melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak di lingkaran banji.
Advertisement