Intip Kejayaan Kerajaan Klungkung Melalui Wisata Sejarah Kerta Gosa

We Love Bali program dari Kemenparekraft memanfaatkan sisa-sisa Kerajaan Klungkung untuk dijadikan destinasi wisata agar wisatawan datang ke Bali.

oleh Dewi Divianta diperbarui 08 Des 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 08 Des 2020, 04:00 WIB
Wisata sejarah Kerta Gosa
Wisata sejarah Kerta Gosa (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar - Kejayaan kerajaan Klungkung masih tersisa berupa bangunan Kerta Gosa. Ya, Kerta Gosa Klungkung menjadi satu dari sekian banyak tempat wisata bersejarah yang dilestarikan di Pulau Bali. Desain arsitektur khas Bali serta ukiran-ukiran menceritakan sejarah kejayaan kerajaan yang dibangun pada tahun 1686.

Sebagai pemegang kekuasaan pertama Kerta Gosa, Ida I Dewa Agung Jambe yang tercatat membangun kerajaan yang berdiri megah itu sebelum akhirnya diubah fungsi oleh Kolonial Belanda.

Kertha Gosa Klungkung adalah bangunan yang dijadikan sebagai tempat menggelar diskusi untuk membahas kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Klungkung. Hal tersebut sesuai dengan arti dari namanya Kerta Gosa di mana ‘Kerta’ berarti kesejahteraan atau kemakmuran, lalu ‘Gosa’ berarti diskusi atau tempat diskusi.

Kertha Gosa merupakan bangunan yang sangat kental dengan unsur tradisional Bali. Kertha Gosa memiliki dua bangunan atau yang lebih disebut dengan Bale, yatu Bale Kertagosa dan Bale Kambang. Saat Anda berada di Kertha Gosa, Anda akan melihat keunikan yang jarang ditemui di tempat lain, yaitu langit-langit bale yang ditutupi oleh lukisan wayang. Lukisan-lukisan tersebut menggambarkan tentang kasus yang disidangkan serta jenis hukuman apa yang akan diterima jika melakukan kesalahan.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali telah menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin berbasis CHSE. "Industri pariwisata di Bali seluruhnya telah tersertifikasi CHSE. Kami berterimakasih kepada Kemenarekraf/Baparekraf yang telah menstimulus pariwisata dan ekonomi kreatif Bali melalui program We Love Bali ini. Ini modal penting bagi kami menghadapi era baru pariwisata saat pandemi," kata Astawa di Denpasar, Senin (7/12/2020).

Astawa melanjutkan, memiliki destinasi yang cukup lengkap dan amat potensial sebagai penarik wisatawan untuk datang berkunjung. Kerta Gosa adalah satu sekian banyak destinasi yang bisa dikunjungi yang menawarkan eksotisme arsitektur bangunan bersejarah. "Setiap sudut Bali selalu eksotis untuk dieksplorasi sesuai minat wisatawan," ucapnya.

 

We Love Bentuk Dukungan Pemerintah untuk Pariwisata Bali

Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani berharap program We Love Bali sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah dalam mempersiapkan destinasi wisata di era adaptasi baru. Bali, ia mengungkapkan, memiliki destinasi baik budaya, alam maupun kulinernya yang begitu orisinil.

"Destinasi wisata Bali sudah siap menyambut kehadiran wisatawan dengan basis sertifikasi CHSE. CHSE ini merupakan adaptasi dari permintaan wisatawan di destinasi wisata pada era pandemi ini. Mari selalu kita gaungkan We Love Bali," ucap dia. 

Menurutnya, program Famtrip We Love Bali menyentuh seluruh sisi destinasi wisata di Bali yang tersebar di sembilan kabupaten/kota. Kerta Gosa menjadi salah satu destinasi yang dikunjungi. Mengunjungi Kerta Gosa membawa ingatan kita puluhan tahun ke masa lampau.

"Kejayaannya masih kental sekali kita rasakan saat ini. Menjadi experience unik dan menarik bagi wisatawan. Siapapun akan terkesan, We Love Bali. Semuanya masih terjaga dengan baik. We Love Bali. Untuk itu, silakan datang ke Bali dan eksplorasi seluruh sudut destinasinya. Tidak usah cemas, sebab CHSE menangani Covid-19 dengan baik,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya