Liputan6.com, Palembang - Ketersediaan rapid test antigen di Musi Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel), membuat screening awal Covid-19 lebih ketat akurasinya.
Namun dari 28 puskesmas di Musi Banyuasin, ternyata hanya ada 5 puskesmas yang menjadi sentral untuk screening awal rapid test antigen.
Advertisement
Baca Juga
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Musi Banyuasin Seftiani Peratita.
Menurutnya, hanya ada 5 puskesmas dan 3 rumah sakit yang diprioritaskan disalurkan rapid test antigen. Hal tersebut dipengaruhi ketersediaan tenaga medis, yang mempunyai kemampuan untuk melakukan rapid test antigen.
“Kita menyediakan rapid test antigen sekitar bulan Mei 2020 lalu, tapi tidak seluruh puskesmas yang disalurkan rapid test antigen. Tergantung para tenaga medis yang terlatih saja,” ucapnya kepada Liputan6.com, saat ditulis Senin (7/12/2020).
Beberapa persyaratan yang diterapkan ke fasilitas kesehatan (faskes) yang mendapatkan rapid test antigen yaitu, ada pembuangan limbah, tenaga medis terlatih, tempat yang strategis, ada tim analis, tenaga survelens dan perawat.
Selain persyaratan tersebut, puskesmas yang dipilih juga berada tidak terlalu jauh dari puskesmas-puskesmas sekitarnya. Sehingga jika ada warga dengan riwayat kontak dengan pasien Covid-19, tidak terlalu jauh menjangkau puskesmas yang ditunjuk tersebut.
Lima puskesmas yang diprioritaskan mendapatkan pasokan rapid test antigen yaitu Puskesmas Balai Agung, Lumpatan, Bayung Lincir, Sungai Lilin dan Lais. Lalu ada tiga rumah sakit juga, yaitu RSUD Sekayu, RSUD Bayung Lincir dan RSUD Sungai Lilin Musi Banyuasin Sumsel.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Kontrol Dinas Kesehatan
“Penggunaan rapid test antigen dikontrol langsung oleh Dinkes Musi Banyuasin. Meskipun hanya screening awal, namun harus tetap memperhatikan peruntukannya,” katanya.
Sebelum masuknya rapid test antigen, warga Musi Banyuasin harus mengikuti swab test usai rapid test antibody menunjukkan hasil reaktif. Bahkan jika ada yang kontak erat dengan pasien Covid-19, langsung dilakukan swab test dan tes PCR.
Perbedaan lain yang dirasakan yaitu, dulu hasil swab test harus dikirim ke BBLK Palembang karena Dinkes Musi Banyuasin belum tersedia alat PCR. Para warga yang reaktif Covid-19 di rapid test antibody, harus diisolasi di Rumah Sehat Rusunawa Musi Banyuasin.
Advertisement
Rutin Screening Awal
Setelah masuk rapid test antigen, dia baru mengetahui jika tingkat deteksi positif Covid-19 lebih besar jika hasilnya reaktif di rapid test antigen.
“Dari bulan Agustus 2020 lalu, kita gencar melakukan program screening rapid test antigen. Baik ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perkantoran, klaster komunitas dan lainnya. Bahkan rapid test antibody dan antigen rutin dilakukan ke para tenaga kesehatan minimal sebulan sekali,” ujarnya.