Liputan6.com, Poso - Polri memastikan Operasi Tinombala untuk mengejar kelompok MIT di Sulawesi Tengah terus berlanjut pada tahun 2021. Perpanjangan operasi itu diharapkan oleh warga dapat segera mengakhiri gerilya para pelaku teror untuk mengembalikan keamanan warga. 4442293)
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Rusdi Hartono, menjelaskan perpanjangan itu karena belum tuntasnya pengejaran para pelaku teror yang masuk dalam DPO pimpinan Ali Kalora. Masa operasi tersebut sendiri di tahun 2020 akan selesai pada 31 Desember.
Advertisement
Baca Juga
Bersamaan dengan perpanjangan Operasi Tinombala itu Rusdi bilang jumlah pasukan TNI yang terlibat dalam operasi tersebut juga akan ditambah.
“Perpanjangan rencananya dilakukan Januari tahun 2021 sampai masalah kelompok teroris tersebut selesai,” Brigjen Pol. Rusdi Hartono menerangkan saat mendampingi kunjungan Panglima TNI di Poso, Rabu (23/12/2020).
Rusdi mengakui kondisi medan Operasi Tinombala masih menjadi kendala Satgas Tinombala mengakhiri gerilya 11 anggota kelompok MIT di pegunungan dan hutan di Kabupaten Poso, parigi Moutong, dan Sigi. mengenai itu Rusdi memastikan evaluasi terus dilakukan TNI dan Polri.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Pengejaran Teroris Kelompok Ali Kalora
“Evaluasi terus dilakukan termasuk pengerahan alat dan strategi,” Rudi mengungkapkan.
Hingga September tahun 2020, pengejaran kelompok pimpinan Ali kalora di Sulawesi Tengah telah melibatkan 779 personel TNI dan Polri. Bahkan di awal Desember tahun ini Operasi Tinombala mendapat tambahan pasukan khusus usai serangan kelompk tersebut di Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi.
Sementara itu tokoh muslim Poso, Ustad Adnan Arsal, berharap aparat gabungan bisa segera menuntaskan operasi pengejaran kelompok radikal tersebut yang sudah berlangsung selama 10 tahun, demi keamanan warga petani di sekitar pegunungan daerah tersebut.
“Kami sejak 6 bulan lalu sudah meminta operasi ini segera dituntaskan TNI dan Polri tapi sampai sekarang warga masih ketakutan untuk berkebun akibat teror-teror yang terjadi,” Ustad Adnan berharap.
Advertisement