Ulat Grayak Serbu Puluhan Hektare Tanaman Jagung Petani Ile Ape Lembata

Belum pulih dari trauma akibat erupsi gunung Ile Lewotolok, para warga asal kecamatan Ile Ape kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mengalami musibah.

oleh Dionisius Wilibardus diperbarui 09 Jan 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2021, 19:00 WIB
Puluhan hektare tanaman jagung warga Ile Ape- Lembata diserang ulat grayak. (Liputan6.com/ Doinisius Wilibardus)
Puluhan hektare tanaman jagung warga Ile Ape- Lembata diserang ulat grayak. (Liputan6.com/ Doinisius Wilibardus)

Liputan6.com, Lembata - Belum pulih dari trauma akibat erupsi gunung Ile Lewotolok, warga kecamatan Ile Ape kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mengalami musibah. Tahun ini, semua tanaman jagung milik petani asal Ile Ape yang berlokasi di perkebunan Parek Walang itu terancam gagal panen.

Ini disebapkan adanya hama ulat grayak yang menyerang daun hingga batang tanaman, sehingga puluhan hektare tanaman jagung milik petani tersebut dikhawatirkan akan gagal panen.

Petani asal Ile Ape, Mustapa Pandai ditemui media Liputan6.com, mencemaskan kondisi tanaman jagung miliknya.

Pasalnya tanaman jagung miliknya perlu mendapat tindakan pengendalian secara baik.Mustapa menjelaskan saat ini dirinya tengah mempersiapkan material guna melakukan pengendalian secara kimia.

"Untuk sekarang harus dilakukan pengendalian secara kimia dengan jalan penyemprotan insektisida, intinya obat kimia yang bisa basmi hama pada daun dan batang,” katanya, Selasa (5/1/2021).

Selain itu, dia berharap dalam waktu dekat curah hujan bisa meningkat sehingga selain untuk kebutuhan tanaman kebun namun di sisi lain dapat memusnakan ulat grayak yang menyerang jagung tersebut.

“Ia hanya bisa mengharapkan semoga intensitas curah hujan dalam pekan ini tinggi maka dipastikan hama daun atau ulat grayak dengan sendirinya akan mati. Sebab tipe dari hama ini tidak bisa bertahan hidup dalam kondisi basah yang relatif lama,” sebutnya.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Serangan Hama

Dirinya juga mengharapkan adanya perhatian serius dari pemerintah untuk membantu petani yang tengah kesulitan.

Pasalnya, jika tidak ada perhatian dan pengendalian berupa insektisida maka kejadian puso atau gagal panen seperti yang terjadi dalam dua tahun belakangan kembali terjadi.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Lembata, drh. Mathias Beyeng, Selasa (5/1/2021) mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan petugas untuk mengidentifikasi lapangan guna mangambil langkah antisipasi.

"Saya sudah perintahkan petugas untuk antisipasi. Besok kami ada rapat lagi untuk tindak lanjutnya,” kata Mathias.

Pantauan media, sejak Jumat (1/1/2021) puluhan tanaman jagung di lokasi perkebunan Parek Walang diserang hama ulat grayak.

Sebagian besar petani juga tengah melakukan upaya pengendalian, dengan cara menyemprotkan cairan insektisida pada tanaman jagung.

Hal tersebut guna meminimalisir tingkat penyebaraan sekaligus memutus rantai serang ulat grayak pada tanaman jagung yang lebih luas lagi.

Untuk diketahui, dalam kurun 2019-2020 petani di kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur mengalami gagal panen. Selain karena rendahnya intensitas curah hujan, hal ini juga karena adanya serangan hama ulat grayak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya