Warga Minta Gubernur Gorontalo Bangun RS Khusus Orang Stres Akibat Pilkada

Juru bicara Gubernur Gorontalo, Novaliansyah Abdussamad mengatakan jika Gubernur Rusli Habibie banyak menerima pesan baik lewat SMS maupun WhatsApp terkait usulan untuk mendirikan Rumah Sakit (RS) khusus orang stres akibat Pilkada.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 21 Jan 2021, 04:00 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2021, 04:00 WIB
Juru Bicara Gubernur Gorontalo, Novaliansyah Abdussamad saat berbincang dengan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Foto.Ist (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)
Juru Bicara Gubernur Gorontalo, Novaliansyah Abdussamad saat berbincang dengan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Foto.Ist (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

Liputan6.com, Gorontalo - Warga Gorontalo meminta gubernur Rusli Habibie membangun rumah sakit khusus bagi orang stres yang kalah Pilkada. Juru bicara Gubernur Gorontalo, Novaliansyah Abdussamad mengaku banyak mendapat usulan itu dari warga via SMS dan aplikasi WhatsApp.

"Iya benar, Pak Gubernur banyak menerima pesan lewat SMS dan WhatsApp di mana isinya meminta agar Pak Gubernur secepatnya membangun RS khusus untuk orang stres dan gila akibat kalah di pilkada serentak," kata Noval.

Ketika ditanyakan siapa masyarakat yang mengirimkan pesan tersebut, Noval menjawab jika pesan itu sebagian besar dari masyarakat yang ada di Kabupaten Gorontalo (Kabgor).

"Jadi yang meminta ke Pak Gubernur itu warga dari Kabupaten Gorontalo, dalam pesan singkat tersebut warga mengaku sudah melihat gejala-gejalanya besar di sana jadi secepatnya meminta Pak Gubernur untuk membangun RS khusus itu," ungkapnya.

Menurutnya, banyak faktor penyebab para calon dan tim sukses mengalami stres, antara lain karena harapan terlalu besar untuk menang dan berpikir untuk melunasi pinjaman-pinjaman logistik sebelum pilkada.

Pilkada memang menyisakan pilu dan derita bagi yang kalah, meski ada komitmen siap menang dan siap kalah dari para calon, akan tetapi masih ada upaya lain yang dilakukan calon yang kalah dalam pilkada.

Potensi para calon dan tim sukses bisa dibuat kurang waras dan kehilangan akal sehat ketika kalah cukup besar. Di beberapa daerah pun, bahkan ada kandidat yang menjadi stres hingga gila akibat pilkada.

"Apalagi jika modal utama kebutuhan logistik dari calon yang kalah tersebut hanyalah berupa pinjaman dengan harapan bisa menang," tandas Noval.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya