Akhir Semburan Gas di Pesantren Pekanbaru

Petugas gabungan dari Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kota Pekanbaru beserta perusahaan migas mulai menutup lubang semburan gas di Pekanbaru.

oleh M Syukur diperbarui 16 Feb 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2021, 08:00 WIB
Petugas mengukur kadar semburan gas di Pesantren Al Ihsan Pekanbaru sebelum ditutup.
Petugas mengukur kadar semburan gas di Pesantren Al Ihsan Pekanbaru sebelum ditutup. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Kondisi semburan gas di Pesantren Al Ihsan, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, mulai reda. Mulai Senin, 15 Februari 2021, petugas gabungan dari Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kota Pekanbaru melibatkan ahli minyak dan gas mulai menutup lubang semburan.

Sebelum menutup lubang semburan gas, petugas mengerahkan sejumlah alat berat. Material lumpur hasil semburan yang meluluhlantakkan kawasan pesantren dibersihkan untuk mengembalikan tanah seperti semula.

Menurut Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Indra Agus Lukman, pembersihan lumpur hasil semburan di sekitar pesantren merupakan tahap awal. Selanjutnya dilakukan pengecekan kandungan gas pada pusat semburan.

"Untuk saat ini gas tidak menyemburkan material lain, tahap awal pembuangan lumpur dulu, diratakan dengan tanah," kata Indra di Pekanbaru.

Indra menjelaskan, penutupan dilakukan dengan memasukkan pipa ke pusat semburan gas. Kemudian memasukkan air ke pipa untuk membersihkan rongga lobang semburan.

"Nanti dimasukkan lumpur padat dan semen," kata Indra.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan berikut ini:


Antisipasi Tanah Ambles

Indra menerangkan, lumpur padat dan semen tidak hanya berfungsi menutup semburan. Namun juga mengisi kekosongan agar tidak ambles karena material di bawah sudah disemburkan gas.

Menurut Indra, lumpur padat penutup semburan diambil dari daerah lain. Sebelum dimasukkan, terlebih dahulu petugas mengolahnya dan diendapkan beberapa jam.

"Pengolahan lumpur padat dilakukan 24 jam, kemudian baru disemprotkan," ucap Indra.

Indra mengatakan, penutupan semburan dilakukan setelah tim gabungan melakukan kajian di lokasi. Melibatkan sebuah perusahaan migas, petugas menyatakan tidak ada retakan lain selain pusat semburan.

"Itu satu poin sehingga tim menyatakan tidak ada semburan lain," ucap Indra.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya