Tinjau Tanggul Sungai Citarum yang Jebol di Bekasi, Ridwan Kamil Paparkan Upaya Perbaikan

Jebolnya tanggul tersebut mengakibatkan banjir di empat desa.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 24 Feb 2021, 05:31 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2021, 05:31 WIB
Kondisi Tanggul Sungai Citarum yang Jebol
Foto udara tanggul jebol di Desa Sumberurip, Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/2/2021). Banjir akibat luapan sungai Citarum mengakibatkan 5 Desa terisolir selama tiga hari akibat tanggul sungai Citarum jebol. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau perbaikan tanggul Sungai Citarum yang jebol di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Selasa (23/2/2021). Jebolnya tanggul tersebut mengakibatkan banjir di empat desa.

Menurut Emil, sapaannya, perbaikan tanggul dilakukan secepat-cepatnya. Tujuannya agar arus air di Sungai Citarum tidak masuk ke permukiman warga.

"Ada dua level untuk emergency yang akan dikerjakan sore sampai malam ini mudah-mudahan secepatnya bisa selesai," kata dia dalam keterangan tertulis.

Adapun Sungai Citarum di Bekasi meluap tak seperti biasanya. Kapasitas air yaitu 800 meter kubik.

"Kemarin sampai 1.300 meter kubik. Jadi melebihi tinggi akhirnya menjebol beberapa titik," ujar Emil menerangkan kronologi banjir.

Berdasarkan data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi pada Senin (22/2/2021), tinggi muka air di Kecamatan Pebayuran sekitar 80-250 cm.

Emil mengatakan, bantuan logistik untuk masyarakat terdampak banjir terus mengalir, baik dari BPBD Kabupaten, BPBD Provinsi, maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Untuk kedaruratan mudah-mudahan ambil contoh yang surut sehingga dapat dikerjakan titik ini, kita akan perbaiki supaya air tidak mengalir lagi ke titik-titik rumah yang lain,” ujarnya.

Sementara warga yang rumahnya rusak berat maupun roboh akibat banjir dapat mengikuti program perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu).

"Kita ada anggaran rutilahu. Membangun rumah baru nanti kita upayakan bisa dari pemerintah kabupaten maupun provinsi nanti tinggal didata oleh kepala desa," kata mantan Wali Kota Bandung itu.

Adapun Pemerintah Provinsi Jabar menganggarkan Rp560 miliar untuk memperbaiki 31.500 unit rumah rutilahu sepanjang 2021 di 27 daerah.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya