Bukan Cuma Menata Buku, Pustakawan di Tiap Daerah Harus Bisa Transfer Pengetahuan

Pustakawan kini dituntut bisa membagikan pengetahuan, bukan hanya menata dan membereskan buku.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mar 2021, 15:30 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2021, 15:30 WIB
Perpustakaan
Sebanyak 30 Pustakawan Madrasah MI, MTs, dan MA dari berbagai daerah mengikuti seminar Peningkatan Kompetensi Pustakawan dan Laboran. (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Bogor - Sebanyak 30 Pustakawan Madrasah MI, MTs, dan MA dari berbagai daerah mengikuti seminar Peningkatan Kompetensi Pustakawan dan Laboran yang digelar Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Kementerian Agama RI, di Hotel Permata, Bogor, Rabu (3/3/2021). Hadir sebagai pembicara Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando.

"Perpustakaan merupakan rumah mahasiswa, pelajar, dan masyarakat untuk melakukan inovasi, untuk berubah ke arah yang lebih baik. Perpustakaan merupakan tempat para penulis, peneliti dan siapa saja untuk membangun peradaban bangsa," tutur Syarif Bando.

Lebih jauh Syarif mengatakan, pustakawan di abad ke-18 memang sebatas menata buku, sedangkan di abad ke-19 sebatas menderetkan buku berdasar klasifikas buku. Lantas bagaimana peran pustakawan di abad sekarang?

"Harus apa pustakawan? Transfer knowledge, baca semua buku di perpustakaan, sampaikan ke seluruh masyarakat Indonesia secara digital," katanya.

Syarif Bando mencontohkan, tidak ada teknologi canggih tercipta setiap waktu, kecuali diawali oleh orang yang berilmu pengetahuan dengan membaca atas bimbingan pustakawan. Selalu ada pustakawan di balik orang hebat di dunia.

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa literasi adalah kedalaman pengetahuan seseorang terhadap sesuatu subyek ilmu pengetahuan. Literasi diartikan sebagai perbedaan jika dilihat dari sisi hilir dan sisi hulu.

"Sisi hilir diartikan sebagai Indonesia yang mendapatkan penghakiman dunia selama 50 tahun tentang rendahnya budaya baca, rendahnya daya saing global, rendahnya indeks pembangunan manusia, rendahnya inovasi dan lain sebagainya. Dilihat dari sisi hulu, apa yang dilakukan oleh pemangku kepentingan untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat," tambahnya.

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah yang turut hadir, Muhammad Zain, menyampaikan apresiasi atas gerakan Perpustakaan Nasional RI sehingga Perpusnas selalu dirindukan masyarakat. 

"Harapan saya mudah-mudahan perpustakaan madrasah interkoneksi bisa dibukukan dan bisa menjadi pedoman di Kementerian Agama. Dan cepat mengakselerasi kegiatan-kegiatan di Kementerian Agama," katanya.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya