Liputan6.com, Bandung - Pihak kepolisian menyebut kecelakaan maut Bus Sri Padma Kencana yang membawa rombongan karya wisata dan ziarah SMP IT Muawanah, di tanjakan Cae Sumedang akibat rem blong. Kendaraan tersebut diketahui masuk ke dalam jurang sedalam 20 meter dan menewaskan 29 orang.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Direktur Direktorat Lalu Lintas (Dirditlantas) Polda Jabar Kombes Eddy Djunaedi, pihak kepolisian masih akan terus menyelidiki kasus kecelakaan maut tersebut.
"Penyebabnya out of control akibat dari gagalnya fungsi rem belakang kanan. Ini hasil dari pemeriksaan," ujar Eddy melalui pesan singkat, Senin (15/3/2021).
Eddy menuturkan, pihak Satuan Lalu Lintas Polres Sumedang hingga saat ini masih melakukan penyelidikan. Informasi awal dugaan rem blong tersebut masih harus didalami lebih lanjut.
"Penyelidikan masih terus dilaksanakan," katanya.
Eddy mengatakan, sopir yang mengendarai bus bernomor polisi T 7591 TB menjadi tersangka. Namun, polisi mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) lantaran sopir bus itu meninggal dalam kecelakaan tersebut.
"Untuk tersangka sopirnya dikenakan Pasal 310 tapi karena sopirnya meninggal dunia, kita SP3," tuturnya.
Seperti diketahui, kecelakaan maut Bus Sri Padma Kencana yang membawa rombongan karya wisata dan ziarah SMP IT Muawanah terjadi di Jalan Raya Wado-Malangbong Sumedang, mengakibatkan 29 orang meninggal dunia.