Rawat Jalan di RSJ Jabar, Remaja Kecanduan Gim Online Mengaku Suka Banting Ponsel

Di hadapan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, seorang remaja yang kencaduan gim online mengaku suka banting ponselnya sendiri.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2021, 11:26 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2021, 11:26 WIB
main games
seorang pemuda lagi asik main games di gadget di Jakarta, Senin (29/01/2018). Organisasi kesehatan dunia (WHO) bakal menetapkan kecanduan bermain game sebagai salah satu gangguan mental. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bandung - Empat remaja kecanduan gim online di gawai, yang menjalani perawatan jalan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, di Cisarua, Bandung Barat, mendapat kunjungan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

Dalam kunjungannya, Uu sempat berdialog dengan keempat remaja putra tersebut. Uu bertanya alasan keempatnya menjalani rawat jalan di RSJ Provinsi Jabar.

"Kenapa dirawat di sini. Sudah berapa lama menjalani perawatan di sini?" tanya Uu kepada salah seorang remaja putra yang kecanduan gim.

"Suka ngebanting hp (handphone). Sudah dua minggu," ujar remaja putra tersebut.

Wagub Uu mendoakan agar para remaja putra tersebut bisa lepas dari kecanduan gim online di gawai.

"Jadi saya datang ke sini untuk meyakinkan, dan memang dampak handphone ini sangat luar biasa," katanya.

Menurut dia saat ini banyak anak-anak yang ketergantungan atau kecanduan (adiksi) terhadap gawai dan faktor penyebab kecanduannya beragam.

"Penyebabnya bisa karena awalnya gangguan stres mengurung diri dan punya teman kemudian pegang telepon seluler karena enggak ada kegiatan. Bisa juga mereka enggak punya komorbid atau penyakit penyerta kemudian pegang handphone," katanya.

Melihat fenomena kasus anak kecanduan gim online di gawai, Wagub Uu meminta ke para orangtua untuk bisa mengawasi anak dengan berbagai situasi dan kondisi dan berikan pendidikan spiritual kepada anak.

"Jangan biarkan anak mengurung diri sendiri di kamar, anak harus ceria, harus bergaul dengan temannya tapi jangan asal bergaul. Anak harus diberikan pendidikan ukhrowi dengan memanggil ustaz atau yang nonmuslim tokoh agama untuk menjaga keseimbangan," katanya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya