Kenangan Gubernur Riau terhadap Jasa Syarwan Hamid di Bumi Lancang Kuning

Gubernur Riau Syamsuar berduka atas meninggalnya mantan Menteri Dalam Negeri Letjen (purn) Syarwan Hamid.

oleh M Syukur diperbarui 26 Mar 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2021, 07:00 WIB
Mantan Manteri Dalam Negeri Syarwan Hamid semasa hidupnya.
Mantan Manteri Dalam Negeri Syarwan Hamid semasa hidupnya. (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Pekanbaru - Menteri Dalam Negeri pada era Presiden BJ Habibie, Letnan Jenderal (purn) Syarwan Hamid tutup usia. Pria kelahiran 10 November 1943 di Desa Pusaka, Kabupaten Siak, Riau itu meninggal di Jakarta.

Kabar meninggalnya Syarwan Hamid beredar di pesan berantai WhatsApp sejak Kamis dini hari, 25 Maret 2021. Gubernur Riau Syamsuar mengucapkan duka mendalam atas kepergian tokoh Melayu ini.

"Kami sekeluarga, baik atas nama pribadi ataupun Pemerintah Provinsi Riau dan masyarakat turut berduka cita atas berpulang ke Rahmatullah Letjen Purn H Syarwan Hamid," terang Syamsuar, Kamis.

Syamsuar menyebut Syarwan Hamid memiliki banyak jasa, baik bagi negara ataupun Bumi Lancang Kuning. Terutama dalam otonomi daerah dengan pemekaran sejumlah daerah.

"Termasuk pemekaran Kepulauan Riau dari Provinsi Riau, semoga ditempatkan dalam tempat yangg terbaik di sisi Allah SWT," Sebut Syamsuar.

 

Simak video pilihan berikut ini:


Peran Otonomi Daerah

Semasa hidupnya, selain menjadi Menteri Dalam Negeri, Syarwan Hamid pernah menjadi Wakil Ketua MPR hasil pemilihan umum pada 1997. Setelah BJ Habibie jadi Presiden, dia diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri.

Saat menjadi Menteri Dalam Negeri, Syarwan Hamid punya peran besar dalam melahirkan Undang-Undang Otonomi Daerah. Indonesia yang awalnya merupakan negara sentralistik berubah menjadi desentralisasi.

Perannya mendobrak sentralisasi membuat pembangunan tidak hanya berpusat di Pulau Jawa saja. Otonomi Daerah membuat pembangunan mulai merata di lakukan di berbagai daerah.

Selama aktif di TNI, dulunya masih Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, Syarwan memiliki karir mentereng. Jabatan terakhir di ABRI yang pernah dipangkunya adalah Kassospol.

Atas jasanya itu, Lembaga Adat Melayu Riau memberikan gelar Datuk Lela Setia Negara pada 26 November 2000. Gelar itu kemudian dilepas dan dikembalikan ke Lembaga Adat Melayu Riau karena tensi perpolitikan menjelang pemilihan presiden.

Lanjutkan Membaca ↓

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya