Kasus Covid-19 Jabar Tertinggi dalam 2 Hari Terakhir, Begini Penjelasan Ridwan Kamil

Provinsi Jawa Barat mencatat kasus konfirmasi atau positif Covid-19 selama dua hari terakhir.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 15 Apr 2021, 01:00 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2021, 01:00 WIB
Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Provinsi Jawa Barat mencatat kasus konfirmasi atau positif Covid-19 selama dua hari terakhir. Dari data yang dilaporkan ke Kementerian Kesehatan pada Selasa (13/4/2021) hingga pukul 12.00 WIB, Jabar jadi penyumbang tambahan kasus terbanyak tambahan Covid-19 dengan 1.456 kasus.

Sedangkan provinsi yang juga tercatat menyumbang kasus tertinggi adalah Jawa Tengah (859) dan DKI Jakarta (828).

Data Kementerian Kesehatan juga pada hari sebelumnya atau Senin (12/4/2021) mencatat bahwa penambahan kasus terkonfirmasi tertinggi dilaporkan dari Jawa Barat (1.470), Jawa Tengah (732), dan DKI Jakarta (692).

Menanggapi rekor kasus harian yang dikeluarkan Kemenkes tersebut, Gubernur Jabar Ridwan Kamil angkat bicara. Emil, sapaannya, mengaku tak tertarik membahas laporan kasus harian dikarenakan apa yang diumumkan pemerintah pusat berbeda dengan realitas di daerah.

"Saya itu sebenarnya enggak tertarik membahas kasus harian ya karena sampai hari ini masih keneh masalahna eta atau masih tercampur kasus-kasus lama," kata Emil di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (14/4/2021).

Menurut Emil, berdasarkan pantauan tim satuan tugas di Jabar, data harian yang diumumkan Kementerian Kesehatan biasanya lebih tinggi dari data yang dihimpun Dinas Kesehatan Jabar. Dia berujar, data yang diumumkan hampir setengahnya adalah data lama.

"Makanya nanti saya kasih datanya kasus harian yang baru karena yang diumumkan pusat itu sampai 40 persennya bahkan pernah 70 persen masih bercampur dengan kasus lama. Sehingga apakah menjadi ukuran itu agak susah," ujarnya.

 

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

Keterisian Rumah Sakit

Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Mantan Wali Kota Bandung itu mengungkapkan, keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar saat ini justru sedang menurun. Artinya, penurunan keterisian tersebut sejalan dengan tidak adanya lonjakan kasus.

"Logikanya kasus naik, rumah sakit juga naik, ini kan enggak. Yang betulnya adalah kasus ini sebetulnya turun," kata dia.

Dari data yang dihimpun Pemprov Jabar, tingkat keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 selama periode PPKM dan PPKM-Mikro terus mengalami penurunan. Pekan terakhir PPKM ke-1 atau pada 26 Januari 2021 BOR 73,04 persen. Kemudian pada pekan pertama PPKM Mikro ke-5, pada 13 April 2021 BOR 45,67 persen.

"Ini mengindikasikan kasus turun dan mengindikasikan orang sembuh banyak sekali. Makanya RS enggak banyak teriak-teriak lagi," kata Emil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya