Liputan6.com, Padang - "Berbukalah dengan yang manis", itulah anjuran agama yang kerap terdengar saat Ramadan tiba. Di Ranah Minang, salah satu sajian manis yang menjadi favorit warga Minangkabau ketika berbuka yakni, es tebak.
Es tebak merupakan minuman khas dari Sumatera Barat. Saat Ramadan, sajian ini sangat mudah dijumpai. Penjualnya bertebaran mulai dari di pinggir jalan sampai di pasar pabukoan (takjil).
Pada dasarnya, es tebak mirip dengan minuman es campur. Es tebak berisi campuran dari beberapa jenis panganan seperti, potongan nangka, kolang kaling, cincau, tape, dan tentu saja tebak itu sendiri.
Advertisement
Tebak merupakan sejenis penganan di Sumbar, bentuknya mirip cendol namun berwarna putih. Tebak ini dibuat dari tepung beras yang dibentuk seperti mi setelah dimasak menyerupai cendol.
Baca Juga
Ketika sampai di tangan pembeli, es tebak sudah dicampur dengan bahan-bahan lainnya serta diberi es batu, sirop, susu dan santan.
Rasanya yang manis dan segar, sangat cocok untuk hidangan saat berbuka puasa. Dahaga pun lepas setelah berpuasa seharian.
Harga es tebak cukup bervariasi, yakni Rp7 ribu hingga Rp12 ribu untuk satu porsinya. Harga yang tidak terlalu mahal untuk sajian nikmat berbuka puasa.
Salah seorang warga Limapuluh Kota, Zahra (21) mengatakan es tebak sangat cocok untuk berbuka puasa. Bahkan, ia sudah punya penjual langganan.
"Iya kalau di saya dan keluarga sudah ada tempat yang jadi langganan dari tahun ke tahun," jelasnya.
Pada hari biasa, katanya es tebak juga tak sulit dijumpai. Namun, pamor minuman ini lebih naik ketika Ramadan tiba.